Krisis Venezuela: Guaido Panen Dukungan, Maduro Pamer Pasukan

Krisis Venezuela: Guaido Panen Dukungan, Maduro Pamer Pasukan
Krisis Venezuela: Nicolas Maduro (kanan) dan Juan Guaido terus bermanuver memprebutkan kursi orang nomor 1 di negeri yang pernah kaya minyak itu. Foto: BBC

jpnn.com, KARAKAS - Dukungan untuk Juan Guaido terus mengalir. Kemarin, Senin (28/1), giliran Australia yang mengakui politikus Partai Voluntad Popular itu sebagai presiden sementara Venezuela. Sebelumnya, Israel lebih dulu mengakui rival politik Presiden Nicolas Maduro itu sebagai pemimpin interim. Sejauh ini, Guaido sudah mendapatkan dukungan dari 20 negara.

"Kami mendesak semua pihak bekerja secara konstruktif demi solusi damai," ujar Menteri Luar Negeri Australia Marise Payne seperti dikutip Reuters.

BACA JUGA: Krisis Venezuela: Militer Mulai Berpaling dari Maduro

Meski negara tetangganya mendukung Guaido, Selandia Baru tidak lantas ikut-ikutan. Negara yang dipimpin Perdana Menteri (PM) Jacinda Ardern itu bersikap seperti Uni Eropa (UE).

Menteri Luar Negeri Selandia Baru Winston Peters menegaskan, negaranya tidak akan mengakui salah satu pihak sebagai pemimpin Venezuela. "Venezuela harus menentukan masa depannya lewat pemilu yang jujur dan adil," tegasnya.

Sementara itu, Guaido dan Maduro berusaha keras merebut hati militer. Bersama Menteri Pertahanan Vladimir Padrino, Maduro meninjau latihan militer di Fort of Paramacay, Valencia, Carabobo, Minggu (27/1).

Dia ingin menunjukkan kepada dunia bahwa militer masih mendukungnya. Momen itu juga dimanfaatkan untuk pamer kekuatan tempur Venezuela. Maduro menginspeksi senjata dan kendaraan perang buatan Rusia yang mereka miliki. Mulai tank hingga peluru antipesawat.

"Venezuela menginginkan perdamaian. Demi mewujudkan perdamaian, kami harus selalu siap siaga," ujar Maduro. Dia menambahkan bahwa tidak ada seorang pun yang bakal menghormati pengkhianat, orang lemah, dan pengecut. Sindiran itu dia alamatkan kepada Guaido.

Krisis venezuela makin parah. Baik Nicolas Maduro maupun rivalnya Juan Guaido terus bermanuver dan membawa negara itu ke ambang perpecahan

Sumber Jawa Pos

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News