Krisna Mukti di Tengah Komunitas Sastrawan
Saling popular itulah yang disebut Krisna Mukti sebagai jalan untuk membangun sinergi melalui budaya.
Pria yang beberapa kali main sinetron itu ingat hubungan budaya kedua negara sudah terbina di tahun 1980-an. Pada waktu itu di TVRI ada acara Titian Muhibah.
Dalam program itu, artis Indonesia mengambil gambar di Malaysia, begitu sebaliknya. “Dengan acara yang digelar di Perpustakaan MPR membuat hubungan kedua negara semakin erat,” ujarnya.
Alumni Sastra Belanda UI itu mengakui peran sastrawan sangat penting. Di tengah keruwetan dalam dunia politik, sastrawan bisa mengademkan suasana. Untuk itu diharapkan dengan acara seperti ini keademan bisa berkembang luas.
Disampaikan kepada para sastrawan, sebagai wakil rakyat dirinya sedang memperjuangkan rancangan undang-undang kebudayaan.
Dengan adanya undang-undang itu, kelak ada anggaran buat kegiatan kebudayaan. Selama ini para sastrawan merasa dirinya kurang mendapat perhatian dari pemerintah.
Untuk itulah undang-undang itu penting adanya. “Kelak ada anggaran buat kegiatan sastra dan budaya,” paparnya.
Untuk itu, pria yang pernah menjadi presenter itu ingin menyerap aspirasi dari para sastrawan dan budayawan.
JAKARTA - Puluhan penulis dari kalangan perempuan hadir di acara Wakil Rakyat Bicara Buku, yang digelar pada 1 Desember 2016 di Ruang Presentasi
- Aparat Gabungan Amankan Homeyo, Pesawat Sipil Kembali Beroperasi di Bandara Pogapa
- Manfaatkan Dunia Digital untuk Berdagang, Belajar, dan Share Informasi
- 5 Berita Terpopuler: Daftar Verval Honorer BKN Keluar, yang Non-Database Jangan Berharap, soal PPPK Part Time Bagaimana?
- Eks Tim Mawar Buka Suara soal Rumor Sjafrie Sjamsoeddin Masuk Kabinet Prabowo-Gibran
- Pemerintah Terus Berupaya Memberantas Judi Online dan Pinjol Ilegal
- Sinkronisasi Data Korban Galodo Sumbar, BNPB: 61 Orang Meninggal