Kronologi Politikus Gerindra Ditangkap di Bandara Banyuwangi

Kronologi Politikus Gerindra Ditangkap di Bandara Banyuwangi
Ketua DPC Partai Hanura Banyuwangi, Basuki Rahmat (kemeja biru 4 dari kanan) diturunkan dari pesawat Garuda bernomor penerbangan GA-265 di Bandara Banyuwangi sore kemarin (23/5). Foto: SHULHAN HADI/RADAR BANYUWANGI

Keduanya pun sempat dimintai keterangan oleh petugas Avsec dan polisi di ruang tunggu.

Kepada wartawan yang sejak awal menunggu mereka saat akan dibawa ke Mapolres Banyuwangi, Basuki dan Naufal menampik informasi yang beredar.

Naufal hanya menyebutkan, persoalan itu hanya akibat miskomunikasi. ''Miskomunikasi,'' ujarnya, lantas menuju mobil.

Secara tidak langsung, politikus Gerindra tersebut menampik dirinya telah mengatakan ada bom dalam barang bawaannya.

''Jadi gini, ada temanku yang tasnya dibuka, lalu digeledah. Apa ada bahan peledaknya? Korek kan bahan peledak. Minyak wangi bahan peledak. Tanya itu, terus saya tinggal. Lha Pak Basuki ditanya, Pak Basukinya nyahuti,'' ungkapnya.

Sementara itu, Basuki enggan menjawab pertanyaan wartawan. Dia hanya menyatakan bahwa hal tersebut tidak benar.

''Nggak bilang gitu saya. Nanti, nanti,'' ujarnya berkelit.

Kapolsek Rogojampi Kompol Suharyono menjelaskan, kejadian tersebut bermula dari ucapan soal bom oleh salah seorang penumpang.

Politikus Gerindra dan Hanura diamankan petugas setelah mengeluarkan candaan mengenai bom saat akan terbang dengan Pesawat Garuda GA265.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News