Kronologi Politikus Gerindra Ditangkap di Bandara Banyuwangi

Kronologi Politikus Gerindra Ditangkap di Bandara Banyuwangi
Ketua DPC Partai Hanura Banyuwangi, Basuki Rahmat (kemeja biru 4 dari kanan) diturunkan dari pesawat Garuda bernomor penerbangan GA-265 di Bandara Banyuwangi sore kemarin (23/5). Foto: SHULHAN HADI/RADAR BANYUWANGI

Kemudian, Basuki menghampiri penumpang lain yang bernama Marifatul Kamila.

Saat pemeriksaan tas penumpang tersebut, Basuki secara spontan mengatakan tas berisi bahan peledak. Pernyataan tersebut diklarifikasi petugas sampai tiga kali.

Basuki menjawab bahwa peledak yang dimaksud adalah bom. Petugas sempat melarang bercanda soal bom.

Namun, setelah tiga kali dipertegas, Basuki malah mengancam petugas. ''Saya jejek kamu nanti,'' ucap Basuki sebagaimana dalam rilis tersebut.

Petugas pun menahan Basuki di ruang tunggu. Namun, saat proses boarding, dia tetap ikut rombongan sampai di dalam bus yang mengantar ke pesawat.

Ketika petugas keamanan pesawat memintanya keluar dari bus dan kembali ke ruang tunggu, Basuki menolak. Dia malah masuk ke dalam kabin pesawat.

Ketika akan naik ke pesawat saat itu, Naufal Badri menyatakan kepada pramugari bahwa tas yang dibawanya berisi bom.

Kemudian, keduanya diminta turun dengan didampingi petugas Avsec serta polisi bandara.

Politikus Gerindra dan Hanura diamankan petugas setelah mengeluarkan candaan mengenai bom saat akan terbang dengan Pesawat Garuda GA265.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News