Kronologis Ambruknya Crane, Keluarga Korban Menantang Polisi Berkelahi

Kronologis Ambruknya Crane, Keluarga Korban Menantang Polisi Berkelahi
Insiden ambruknya dua mobil crane di samping Flyover Jakabaring dan samping masjid Al Fathul Akbar, Kelurahan 8 Ulu, Kecamatan SU I Palembang, kemarin (1/8). FOTO: EVAN ZUMARLI/SUMATERA EKSPRES/JPNN.com

jpnn.com, PALEMBANG - Insiden dua crane ambruk yang terjadi Palembang, Sumsel, kemarin (1/8) sekitar pukul 02.30 WIB dini hari, memicu kehebohan warga sekitar.

Mobil crane berwarna hijau merk Kobelco CKS800 dan 700, dengan berat masing-masing 70 ton dan 80 ton dan panjang lengan mencapai 25 meter, menimpa rumah penduduk di Jalan Gub HA Bastari, tepatnya di samping Flyover Jakabaring dan samping masjid Al Fathul Akbar, Kelurahan 8 Ulu.

Sedikitnya ada sebuah warung semi permanen yang juga dijadikan tempat tinggal milik Harun dan tempat tinggal berupa ruko empat pintu milik H Syaiful dan istrinya Eliana (55) ambruk karena tertimpa crane ukuran “raksasa” tersebut disusul dengan girder (steel bok) yang ikut-ikutan jatuh menimpa atap ruko.

Para keluarga panik, korban diungsikan ke rumah saudara. Kejadian itu menjadi tontonan masyarakat baik dari atas flyover maupun yang menyaksikan langsung dari TKP.

Meskipun sudah dikelilingi police line, masyarakat yang penasaran tak segan menunggu lama-lama di sana sekaligus mengabadikan momen tersebut dengan ponsel mereka.

“Kami kira gempa bumi, karena dentumannya kuat sekali,” tutur Hakim (22), anak Syaiful, pemilik ruko.

Beruntung saat itu dia sedang tidur di rumah saudaranya yang berada di Kertapati. “Saat kejadian saya langsung ditelepon ayuk ipar, katanya tiang Waskita rubuh,” akunya.

Dia panic, langsung datang ke lokasi dan mengantar anggota keluarganya ke Rumah Sakit Muhammadiah Palembang sekitar pukul 03.00 WIB.

Insiden dua crane ambruk yang terjadi Palembang, Sumsel, kemarin (1/8) sekitar pukul 02.30 WIB dini hari, memicu kehebohan warga sekitar.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News