Kronologis Ambruknya Crane, Keluarga Korban Menantang Polisi Berkelahi

Kronologis Ambruknya Crane, Keluarga Korban Menantang Polisi Berkelahi
Insiden ambruknya dua mobil crane di samping Flyover Jakabaring dan samping masjid Al Fathul Akbar, Kelurahan 8 Ulu, Kecamatan SU I Palembang, kemarin (1/8). FOTO: EVAN ZUMARLI/SUMATERA EKSPRES/JPNN.com

Cerita dari keluarganya yang sempat terjebak di dalam rumah, saat kejadian tanah yang menjadi penopang crane tak seimbang sehingga crane miring dan terbalik.

“Saat itulah terdengar bunyi dentuman dan tanah bergetar seperti gempa bumi,” lanjutnya.

Saat itu di dalam rumah ada tujuh orang anggota keluarganya yakni ibu, kakak, kakak iparnya dan empat orang keponakannya yang masih kecil.

Akibat kejadian itu, keponakannya, Rahma (2) mengalami luka robek di pelipis mata. Ibunya, Eliana (55) mengalami luka lecet di bagian lengan sebelah kanan-kiri serta luka lecet di kaki sebelah kanan.

Kakaknya Andre Satria (31) mengalami luka memar di bagian kepala dan luka lecet di kening sebelah kiri.

Namun setelah dilakukan perawatan di IGD RS Muhammadiah, semuanya pulang kerumah karena hanya mengalami luka ringan.

“Saat ini masih istirahat di tempat keluarga. Tidak ada yang boleh menemuinya,” tegasnya seraya menyebut keadaan Ibunya masih syok dan tak bisa bercerita apa-apa lagi.

Dikatakan, di dalam ruko tersebut, di belakangnya terdapat dua kamar yang memang merupakan tempat tinggal mereka. Ketujuh anggota keluarganya pun sempat terkurung dan tak bisa keluar saat kejadian, beruntung warga sekitar berusaha menolong dan menyingkirkan reruntuhan sehingga keluarganya tersebut bisa keluar dari kaca jendela kamar.

Insiden dua crane ambruk yang terjadi Palembang, Sumsel, kemarin (1/8) sekitar pukul 02.30 WIB dini hari, memicu kehebohan warga sekitar.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News