Kronologis Ambruknya Crane, Keluarga Korban Menantang Polisi Berkelahi
Sementara itu Kapolresta Palembang, Kombes Pol Wahyu Bintono HB menjelaskan kronologis kejadian.
Awal kejadian, sekitar pukul 02.30 WIB dua operator (driver) Suhandri dan Bachtiar masing-masing membawa kendaraan crane crauler yang sedang mengangkat gerder (steel bok) tempat rel LRT ingin memasang steel bok dari bawah ke atas.
Ketika steel bok sudah di atas, crane kendaraan dengan berat 70 ton yang di bawa Andri, landasan aspalnya hancur dan amblas sehingga menyebabkan aspal disekitar crane (70 ton) ikut retak.
Maka yang terjadi crane terjungkal ke depan dan diikuti boom crane (80 ton) yang dibawa oleh Bachtiar ikut terjatuh.
Kemudian steel bok tersebut terjatuh di atas 2 rumah warga, mengakibatkan rusak dua rumah warga milik keluarga H Syaiful.
Andi dan Bachtiar langsung membantu warga mengevakuasi korban yang ada alam rumah H Syaiful.
Sementara itu Kepala Lapangan PT Waskita, Bambang menegaskan pihaknya siap memberikan ganti rugi. "Kami siap ganti rugi, tapi untuk hitungan jumlah rupiahnya belum tahu," imbuhnya
Terkait kesalahan yang dilakukan pihaknya, masih dalam penelitian. "Saya juga belum bisa mengatakan apa-apa," kilahnya. (chy)
Insiden dua crane ambruk yang terjadi Palembang, Sumsel, kemarin (1/8) sekitar pukul 02.30 WIB dini hari, memicu kehebohan warga sekitar.
Redaktur & Reporter : Soetomo
- Dugaan Korupsi Jargas Kota Palembang, 4 Orang Jadi Tersangka
- Mantan Wali Kota Palembang Penuhi Panggilan Penyidik Bareskrim Polri, Kasus Apa?
- Wujud Kepedulian Sosial, Indosat Sumatra dan PMI Gelar Donor Darah di 3 Kota
- Puskesmas Ramah Disabilitas Pertama di Sumsel
- Bawa Kabur Barang Mantan Istri, Seorang Kades Dilaporkan ke Polda Sumsel
- Pj Gubernur Sumsel Lepas 445 Jemaah Calon Haji Kloter Pertama Embarkasi Palembang