Kronologis Baku Tembak di Gedung Walet

Kronologis Baku Tembak di Gedung Walet
Pencuri sarang walet ditangkap polisi. Ilustrasi Foto: dok JPNN.com

”Saat itu, posisi saya memang sudah terlanjur duluan sampai di lantai tiga. Sedangkan pelaku, jatuh tepat berada di dekat saya. Pelaku yang jatuh, spontan kembali berdiri sambil memegang pistolnya. Kemudian pelaku menodongkan kembali pistol yang dipegangnya itu ke arah perut saya,” ungkap Hasan.

Hasan yang mulai takut, kemudian perlahan-lahan mencoba untuk membujuk pelaku agar dapat segera menghentikan aksinya itu. Namun bujukan itu tidak membuat pelaku luluh. Maling tetap menempelkan ujung pistolnya itu tepat ke arah perut Hasan.

Hasan pun bilang kepada pelaku, "Ding, sudah am, di luar banyak polisi. Mending akhiri ja sudah masalah ini dengan baik."

”Namun pelaku diam dan perlahan mundur. Sedangkan saya pun juga ikut perlahan mundur sambil mengangkat kedua tangan saya,” jelasnya.

Hasan yang sudah tidak lagi berada di depan pelaku, kemudian berusaha menyelamatkan diri dengan menaiki tangga menuju lantai lima. Sesampai di lantai lima, Hasan langsung keluar dari dalam gedung menggunakan tali yang sebelumnya digunakan untuk naik oleh pelaku.

”Mau tidak mau, saya gunakan saja tali itu untuk turun dari gedung. Ternyata pelaku masuk ke dalam gedung dengan menggunakan tali tersebut,” jelas Hasan.

Kapolsek Cempaga Iptu Syaifullah mengatakan, saat pihaknya mendengar ada suara tembakan, mereka menyadari bahwa pencuri sarang burung walet membawa senjata api.

”Karena pelaku bawa senpi, saya pun akhirnya meminta bantuan kepada Mako Polres Kotim untuk segera datang ke TKP,” ujar Syaifullah saat dibincangi Radar Sampit.

Baku tembak antara maling dan polisi terjadi di dalam gedung walet milik Hasan di Desa Patai, Cempaga, Kotim Kalteng.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News