Kronologis Tewasnya Nensi, Dianiaya Penagih Utang karena Belum Nyicil Rp 15 Ribu

Kronologis Tewasnya Nensi, Dianiaya Penagih Utang karena Belum Nyicil Rp 15 Ribu
Foto: Radar Bekasi/JPG

Sementara orang tua korban, Nemit Manta (75), terlihat sangat terpukul atas kepergian anak perempuannya. Nemit hanya bisa duduk terdiam di antara warga yang datang untuk nyelayat, sementara warga mencoba menenangkannya.

Hingga pukul 15.00 WIB jenazah telah tiba di rumah duka, yang rencananya akan dimakamkan di lokasi yang tidak jauh dari rumah duka.

Menanggapi kejadian tersebut, tokoh agama yang juga sebagai Ketua MWC NU Kecamatan Jatiasih, H. Madinah sangat menyayangkan persoalan hutang pinjam harus berakhir dengan hilangnya nyawa seseorang.

Pihaknya juga mengimbau agar masyarakat tidak lagi memakai cara pinjam uang dengan rentenir atau bank keliling, sebab pinjaman tersebut berbuah riba yang sangat dilarang agama.

’’Kalau memang butuh uang, cobalah ke bank yang memang sudah diakui pemerintah sehingga jelas aturan mainnya. Kalau dengan bank keliling masyarakat dibebankan bunga yang besar mencapai 30 persen, dan akan terus berlanjut, tanpa tau kapan bisa melunasi pinjaman tersebut," ungkapnya kepada Radar Bekasi (JPG).

Masyarakat yang geram dengan aksi brutal bank keliling akhirnya, membuat selebaran yang bertuliskan Bank Keliling dilarang masuk ke Kelurahan Jatiasih maupun Kecamatan Jatiasih.

Untuk menenangkan warganya, Lurah Jatiasih, Ato berharap warganya tidak main hakim sendiri dan menyerahkan penuh permasalahan ke pihak kepolisian.

"Saya imbau warga untuk tenang, jangan terpancing emosi. Walaupun ada selebaran seperti itu, bukan berarti bila ketemu bank keliling langsung melakukan tindakan kekerasan jangan seperti itu," pungkasnya. (dat)

JATIASIH – Nensi Pupilawati (38), warga Kampung Kebantenan RT05/01, Kelurahan Jatiasih, Bekasi, akhirnya menghembuskan nafas terakhirnya di

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News