Kronologis Yusril Diadang Massa, Arifin Ilham Turun Tangan

Kronologis Yusril Diadang Massa, Arifin Ilham Turun Tangan
Yusril Ihza Mahendra (pojok kiri bawah) berjalan di belakang Ust Arifin Ilham, dikawal aparat keamanan, di pintu gerbang Bandara Gusti Sjamsir Alam Kotabaru, Jumat (6/7). Foto: ZALYAN SHODIQIN ABDI/RADAR BANJARMASIN/JPNN.com

Apa yang disampaikan Yusril dalam sambutan atau ceramahnya? Beragam, mulai dari hukum sampai kondisi negara dan soal tambang Pulau Laut. Negara Indonesia katanya akan maju jika hukum ditegakkan dengan maksimal.

Untuk tambang Pulau Laut katanya kerusakan lingkungan besar-besaran tidak akan terjadi jika tambang dikelola dengan baik. Dia memberikan contoh tambang timah di kampung halamannya. Katanya Belitung sudah ditambang ratusan tahun tapi sekarang tetap jadi destinasi wisata andalan.

Dia juga mengatakan, tidak ada demo terus menerus di Belitung terkait kegiatan tambang timah. Kenapa? Yusril mengatakan, buruh diberi jaminan oleh perusahaan. Juga perusahaan di sana memberikan listrik dan air gratis kepada warga.

Air di Belitung harus diolah sedemikian rupa. Karena kalau langsung dikonsumsi akan merusak gigi. Dia kemudian memberikan bukti, giginya di depan sebutnya palsu semua.

Yusril juga menyampaikan bahwa Indonesia harus lebih baik ke depan. Dulu katanya Malaysia mendatangkan orang pintar dari Indonesia. Sekarang sudah berubah. Untuk itu tegas dia, Indonesia harus berubah. "Jokowi bilang kerja kerja kerja. Tapi mana lapangan pekerjaannya," kata Yusril disambut tepuk tangan.

Usai sambutan, Sebuku Group kemudian memberikan bantuan kepada warga di atas panggung. Usai acara Radar Banjarmasin berkesempatan wawancara dengan Yusril. Pengadangan di bandara dia anggap bisa saja. Katanya dia sudah meminta massa dialog tapi massa tidak berani.

"Menghadapi demo seperti itu saya biasa. Dulu kalau saya didemo gitu saya bukan mundur, malah saya datangi. Dan saya ajak berdialog dan saya ajak ngomong. Tadi pun saya sudah mulai ngomong pakai mik itu. Saya bilang sama yang orasi itu, ayo dong saya juga berdiri di situ, biar saya ngomong juga, tapi mereka gak berani."

Disampaikan bahwa tiga periode bupati di Kotabaru yang menang semuanya membawa jargon tolak tambang, yang artinya bahwa memang masyarakat Kotabaru ada yang menolak tambang. Yusril mengatakan pro dan kontra biasa dalam demokrasi. Meski kata dia yang pro tambang biasanya pasif. Tidak seperti yang kontra kata dia.

Yusril Ihza Mahendra diadang sekelompok massa di Bandara Gusti Sjamsir Alam, Kotabaru, Kalsel, Jumat sore hingga tertahan sekitar setengah jam.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News