KTNA Jamin Tidak Ada Mafia Benih dan Pupuk
"Petani juga paham mengurangi dosis pupuk kimiawi bertahap diganti pakai kompos karena pupuk komersial memang sedang mahal, bahkan naik dua kali lipat dari kondisi sebelumnya ini karena dampak pasar global yang naik tiga kali lipat," imbuh Sofyan.
Sofyan menekankan mafia itu terjadi apabila ada kekuatan monopoli/oligopoli dalam pasar, yakni pasar tidak bersaing sempurna dan harga menjadi tidak wajar, sementara dalam industri benih padi itu terlibat semua usaha UMKM dan harga yang berlangsung normal-normal saja.
"Kalau memang ada mafia, saya digarda terdepan membasmi dan memberantas habis mafia-mafia itu. Kita semua sepakat bahwa mafialah yang merusak kehidupan petani dan ekonomi nasional," pungkas Sofyan. (jpnn)
Ketua Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Nasional Yadi Sofyan Noor mengatakan tidak ada praktek mafia benih padi dan jagung.
Redaktur & Reporter : Elvi Robiatul
- Tokopedia Berbagi 5 Ide Kegiatan Akhir Pekan yang Ramah Tanggal Tua, Yuk Disimak!
- Melalui Ngobras, Kementan Sosialisasikan Cara Penebusan Pupuk Bersubsidi
- Bea Cukai Gelar Edukasi Terkait Tupoksi & Kepabeanan Kepada Pelajar SMA di 2 WIlayah Ini
- Bertemu CEO Hyundai, Airlangga Bahas Jaringan Hidrogen & Kapasitas Pemasok Lokal
- Pelindo Lanjutkan Program TJSL di Raja Ampat
- Pertamina Berikan Kado untuk Kebangkitan UMKM di Indonesia