KTT ASEAN Bahas Penanganan Terorisme
Minggu, 08 Mei 2011 – 09:28 WIB
Saat ini, lanjut Ansyaad, penanggulangan terorisme, bisa dilakukan melalui mekanisme police to police."Sekarang bekerja langsung misalnya bekerjasama dengan Filipina, Indonesia dengan Malaysia, Indonesia dengan Singapura, itu sangat baik sekali.Jadi saya kira mekanisme-mekanisme seperti itu merupakan embrio dalam masyarakat keamanan ASEAN yang perlu ditingkatkan,"paparnya.
Sebagai informasi, pemerintah Indonesia, Malaysia dan Singapura merupakan negara-negara yang kerap menjadi target terorisme dan separatisme.Ketiga negara ini merupakan sasaran teroris dari beberapa kelompok, diantaranya adalah kelompok Jamaah Islamiyah dan Abu Sayyaf.
Ketika ditanya apakah mekanisme Police to Police tersebut hanya berlaku bagi kasus terorisme, Ansyaad menyatakan hal tersebut juga diberlakukan bagi kasus-kasus narkotika dan sejumlah kasus kejahatan lainnya. "Tidak. Narkotika dan beberapa kejahatan lain, itu juga sudah berjalan,"imbuhnya. (ken)
JAKARTA- Sebagai persoalan global, terorisme juga menjadi isu penting yang dibahas dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN ke-18.Bahkan,kerjasama
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Proyek IKN Mulai Dilirik Pemerintah dan Investor Belanda
- China Makin Ugal-ugalan di LCS, Kapal Misi Kemanusiaan Filipina Tak Diberi Ampun
- Rudal Rusia Sambar Tower Televisi di Kharkiv, Ukraina
- Dua Kelompok WNI Bentrok di Korsel, Ada Korban Tewas
- Tidak Main-Main, India Siap Buka Rahasia Industri Pertahanannya demi Bantu Indonesia
- Atase Pertahanan RI di Warsaw Menggelar Athan Cup 2024