KTT G20 di Tengah Represi terhadap Warga Bali

"Terdapat juga limpahan wisatawan ke beberapa area seperti Sanur, Ubud dan Petitenget."
Tapi meski sektor pariwisata diuntungkan, tidak demikian dengan nelayan seperti I Nyoman Dana yang tidak bisa bekerja.
Akhir pekan lalu, polisi memintanya dan nelayan lain di pantai Mentasari Sanur untuk "mendukung" G20 dengan tidak memancing di dekat area Nusa Dua.
Dana yang telah menjadi nelayan setidaknya 30 tahun di Bali memperkirakan ia kehilangan pendapatan setidaknya tiga juta rupiah untuk seminggu.
"[Padahal] ini lumayan, bagi kami masyarakat nelayan, itu jumlah uang yang cukup besar," kata Dana.
"Sekarang kalau istilah protes, tidak bisa juga karena ini kebijakan pemerintah."
"Tetap saja kami merasa terganggu tapi tidak akan bisa melakukan protes secara terbuka karena ini kan perhelatan, tetap kami mendukung walaupun kami merasa rugi."
'Tidak berdampak' pada kelompok marginal
Koordinator kelompok masyarakat sipil Prodem Bali, I Nyoman Mardika mengatakan warga kelas menengah ke bawah Bali juga tidak akan terdampak hasil dari KTT G20.
Perhelatan KTT G20 menuai respon beragam dari warga Bali, dari yang mendukung sampai mengkritik
- Apa Arti Kemenangan Partai Buruh di Pemilu Australia Bagi Diaspora Indonesia?
- Dunia Hari Ini: Presiden Prabowo Ucapkan Selamat Atas Terpilihnya Lagi Anthony Albanese
- Partai Buruh Menang Pemilu Australia, Anthony Albanese Tetap Jadi PM
- Dunia Hari Ini: Israel Berlakukan Keadaan Darurat Akibat Kebakaran Hutan
- Dunia Hari Ini: Amerika Serikat Sepakat untuk Membangun Kembali Ukraina
- Dunia Hari Ini: Pakistan Tuding India Rencanakan Serangan Militer ke Negaranya