KTT G20 di Tengah Represi terhadap Warga Bali
Para pemimpin dunia berkumpul dalam Konferensi Tingkat Tinggi G20 di Bali minggu ini untuk mendiskusikan masalah yang dihadapi dunia.
Pemerintah Indonesia tidak hanya berharap momen tersebut dapat mengedepankan posisi diplomatis negara, namun juga memulihkan perekonomian akibat pandemi.
Untuk memastikan agar acara ini berjalan "sukses", Gubernur Bali Wayan Koster memberlakukan PPKM di wilayah sekitar Nusa Dua, tempat konferensi digelar.
Meski ketidaknyamanan yang ditimbulkan masih bisa ditoleransi oleh beberapa warga, sisanya merasa terganggu.
'Masih bisa diatasi'
Selama KTT G20 yang berlangsung, pekerja diminta untuk kembali bekerja dari rumah dan para siswa belajar daring.
Ini berarti Eka Jayanthi, ibu dari dua orang anak ini, akan bertambah sibuk karena harus membantu mereka mengulang materi sebelum kelas.
"Mungkin tantangannya harus sambil beres-beres rumah dan mengawasi anak-anak Zoom meeting aja sih," katanya.
"Tapi selebihnya masih bisa diatasi."
Perhelatan KTT G20 menuai respon beragam dari warga Bali, dari yang mendukung sampai mengkritik
- Tanggapan Warga Diaspora Indonesia dan Pelaku Jastip Tentang Aturan Barang Bawaan Impor
- Dunia Hari Ini: TPN Prabowo-Gibran Yakin Gugatan Anies-Ganjar di MK Akan Kalah
- Dunia Hari Ini: Jutaan Warga India Merayakan Festival Holi
- Beredar Surat Peringatan untuk Warga di Wilayah Pembangunan IKN, Bikin Kaget
- Dunia Hari Ini: Petani di Inggris Berdemo dengan Konvoi Traktor ke Pusat London
- Dunia Hari Ini: Israel Menyerang Lagi Dua Rumah Sakit di Gaza