KTT Perubahan Iklim, Menteri Siti Libatkan DPRD Riau

 KTT Perubahan Iklim, Menteri Siti Libatkan DPRD Riau
Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Siti Nurbaya. Foto: KLHK

Pemerintah juga memberlakukan siaga darurat dan sistem terpadu penanganan Karhutla dari pusat hingga ke daerah. Hasilnya di tahun 2016 dan 2017, Indonesia berhasil mengatasi karhutla dan bencana asap yang biasanya berulang terjadi selama hampir dua dekade. Luas areal karhutla menurun 98 persen dibandingkan Karhutla di tahun 2015.

''Ketegasan perlu dilakukan untuk melindungi jutaan rakyat Indonesia yang selama ini menjadi korban. Untuk itu gambut perlu dikelola dengan baik agar menjadi solusi potensial, terutama dalam konteks mitigasi dan adaptasi perubahan iklim,'' kata Menteri Siti.

Persoalan gambut juga menjadi salah satu fokus utama yang dibawa delegasi Indonesia, saat menghadiri Konferensi Perubahan Iklim (COP UNFCCC) ke-23 di Bonn, Jerman, beberapa waktu lalu. Dihadiri ratusan delegasi dari berbagai negara, dunia internasional melihat bahwa pengalaman Indonesia menangani gambut dalam dua tahun terakhir, dapat menjadi contoh yang baik.

Ke depan kata Menteri Siti, tantangan yang dihadapi adalah memastikan peran hutan dalam perubahan iklim, terutama untuk mencapai target pengurangan emisi dan menghasilkan manfaat lingkungan, serta pertumbuhan ekonomi lainnya.

''Sekaligus melindungi masyarakat serta memastikan kesempatan pembangunan yang adil untuk wilayah berbeda dengan situasi yang berbeda,'' tegas Menteri Siti.

''Kita ingin ada keterlibatan aktif masyarakat, untuk bersama-sama menjaga gambut, menjaga hutan, yang artinya sama dengan menjaga peradaban manusia,'' tutupnya. (jpnn)


Perlu keseriusan mengawal agenda perubahan iklim dunia. Tidak hanya di Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Perubahan Iklim, tapi juga harus menyentuh level bawah.


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News