Kuasa Hukum Rabitah Temukan Banyak Kejanggalan

Kuasa Hukum Rabitah Temukan Banyak Kejanggalan
Sri Rabitah, TKI Asal Lombok menjalani perawatan di salah satu rumah sakit di Lombok, NTB. FOTO: Lombok Post/JPNN.com

”Tidak sekali dua kali itu terjadi, kami khawatir keselamatan dan psikologi korban terganggu,” katanya.

Dalam keterangan persnya, Saleh mengaku tidak ingin menyampaikan terkiat hal-hal medis, yang dapat menimbulkan debat panjang antara kuasa hukum dengan pihak dokter RSUP NTB. Ia menyerahkan sepenuhnya masalah medis ke tim dokter. ”Tapi yang jelas, korban sudah mulai pulih,” katanya.

Ia mengaku, pasca operasi pendamping belum bertemu secara langsung dengan dokter untuk mengetahui hasil pemeriksaan terhadap ginjalnya. Informasi tersebut harus dijelaskan secara medis oleh tim dokter. Tapi yang jelas, pengangkatan batu yang menempel di DJ stent cukup banyak.

Menurutnya, apa yang dialami korban saat ini tidak terjadi begitu saja. Ia menduga ada banyak hal yang memberikan peluang dan kontribusi sehingga kasus ini terjadi. Salah satu temuannya, sejak awal sudah ada proses manipulasi data terhadap korban, dimana Sri yang berasal dari Lombok Utara, tetapi ditulis dari Sesela, Gunung Sari Lombok Timur. Kalau sejak awal sudah ada manipulasi dokumen, maka akan mempengaruhi korban pada tahapan pengiriman selanjutnya.

Dari awal, korban bersama teman-temannya juga akan bekerja menuju Abu Dhabi, bukan ke Qatar. Tapi kenyataanya, mereka dikirim ke Qatar. Menurutnya, tidak mudah mengubah tujuan penempatan TKI, tetapi sekarang semua dokumennya dibuat dengan tujuan Qatar. Baginya hal ini merupakan sebuah kejanggalan. Secara tidak langsung hal ini menyebabkan Sri Rabitah mengalami kasus ginjal saat ini.

”Bisa jadi ada hubungan, saya meminjam istilah direktur perlindungan WNI di luar negeri bapak Iqbal, ini trafficking for organ removal, atau perpindahan organ,” katanya.

Dengan pemalsuan data ini, maka pihak majikan di luar negeri dengan mudah melakukan sesuatu kepada korban. Sebab ia merasa tidak akan ada yang menggugat. Apakah akan dipindah-pidahkan ke tempat lain, tidak diberikan gaji dan sebagainya, termasuk perpindahan organ dalam tubuh korban, tidak akan ada yang tahu.

”Tapi saya belum punya hasil, apakah benar, ginjal kanan punya orang lain dan ginjal kiri punya Rabitah, tapi faktanya dia kemudian sakit,” katanya.

Sri Rabitah, Tenaga Kerja Indonesia (TKI) asal Lombok Utara berhasil menjalani operasi dengan selamat. Selang DJ stent dan batu yang ada di dalam

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News