Kuliah Umum di Universiti Malaya, Ibas Bahas Geopolitik, Geoekonomi dan Kekuatan ASEAN

Kuliah Umum di Universiti Malaya, Ibas Bahas Geopolitik, Geoekonomi dan Kekuatan ASEAN
Wakil Ketua MPR Edhie Baskoro Yudhoyono alias Ibas saat menjadi Guest Lecture di Universiti Malaya dengan Topik 'Navigating a Changing World: ASEAN’s Path to Stability and Prosperity' di Auditorium Faculty of Business & Economics, Rabu (3/4). Foto: Dokumentasi Humas MPR RI

“Sekarang dengan beberapa negara adikuasa, bukan hanya satu atau dua. Karena persaingan ini, negara seperti Malaysia, Indonesia terkadang merasa tertekan untuk memilih satu pihak. Namun jawaban ASEAN pada dasarnya adalah tidak,” terangnya.

“Tidak, terima kasih. Kami tidak ingin memihak di antara negara-negara besar. Keamanan kami berasal dari persatuan dan netralitas. Kami mengingat nilai-nilai dasar ASEAN, yaitu netralitas, persatuan, dan saling menghormati,” lanjut Ibas menegaskan.

Ibas menekankan ASEAN berkomitmen untuk tetap netral dan menjalin hubungan baik dengan semua negara.

Dia menilai ASEAN paling kuat jika berdiri bersama.

"Persatuan adalah jalan menuju keamanan, kemajuan dan kesejahteraan. Kami ingin ASEAN menjadi platform untuk kerja sama, bukan arena persaingan negara-negara besar,” papar Ibas.

Ibas menegaskan keberagaman ASEAN memungkinkannya bertindak sebagai jembatan antara kekuatan global yang mendorong dialog dan kerja sama.

"Ketika negara-negara ASEAN berbicara dengan satu suara, kita bisa menjadi pemain di meja, bukan hanya pion dalam permainan orang lain,” tegasnya.

Disampaikan Ibas, bahkan ketika negara-negara adikuasa dunia bersaing, tujuan ASEAN adalah untuk tetap stabil, tetap damai, dan menjaga keamanan kesejahteraan kawasan kita.

Wakil Ketua MPR Edhie Baskoro Yudhoyono alias Ibas membahas geopolitik, geoekonomi hingga kekuatan ASEAN saat mengisi kuliah umum di Universiti Malaya

JPNN.com WhatsApp

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News