Kunci Jawaban UN Dijual, Akurasinya 80 Persen

Kunci Jawaban UN Dijual, Akurasinya 80 Persen
Ilustrasi. Foto: JPNN

jpnn.com - NGABANG - Kepala Madrasah Aliyah Negeri 2 Ngabang Sabirin ditetapkan sebagai tersangka kasus perdagangan kunci jawaban Ujian Nasional (UN) 2016. Status itu membuat para guru tak percaya.

"Mendengar kabar itu (Sabirin terlibat jual beli kunci jawaban UN,red), kami (Dewan Guru,red) memang kaget, karena kami tidak tahu. Setelah selesai UN, baru kami dengar kabar itu," tutur Wakil Kepala Bidang Kurikulum Wiwin Susilawati, Jumat (8/4).

Sebelumnya, tiga tersangka pedagang kunci jawaban UN berhasil diamankan. Mereka ialah Saiman, Karang Yudi Satrio, dan Febri. Penangkapan ketiganya membuat status Sabirin meningkat dari saksi menjadi tersangka. Sebab, Saiman, Yudi, dan Febri, mendapatkan kunci jawaban itu dari Sabirin.

“Saiman, Karang Yudi Satrio, dan Febri, datang ke Ngabang. Mereka membayar Rp 25 juta, di mana pembayaran secara langsung Rp 15 juta dan transfer Rp 10 juta. Semua uang ini diberikan kepada kepala sekolah (Sabirin,red),” jelas Kapolresta Pontianak Kombes Pol Tubagus Ade Hidayat.

Kunci jawaban itu dilego berkisar Rp 100 ribu-Rp 150 ribu mencakup tiga mata pelajaran. Yakni Bahasa Indonesia, geografi, dan matematika. Setelah pengusutan lebih dalam, akurasi kunci jawaban itu mencapai 80-85 persen.

“Jika soal ada 40, maka jawaban yang dijual itu mampu menjawab dengan benar sebanyak 33 sampai 35 soal,” tamah Tubagus. (rk/jos/jpnn)

 



Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News