Kunjungan Obama Dibatalkan
Diundur Hingga Juni, Demi Pastikan RUU Kesehatan
Jumat, 19 Maret 2010 – 04:06 WIB

BATAL - Sekretaris Pers Gedung Putih, Robert Gibbs, saat berbicara di depan wartawan dalam jumpa pers soal kabar terakhir rencana kunjungan luar negeri Presiden AS Barack Obama. Foto: Saul Loeb/AFP/Getty Images.
Sementara, New York Times juga memberitakan, bahwa berdasarkan pernyataan Gibbs, Obama sendiri sebenarnya merasa berat hati dengan keputusan penundaan rencana kunjungan ini. "Namun pengesahan RUU (tentang) reformasi jaminan kesehatan ini merupakan prioritas utama, dan Presiden bertekad untuk menuntaskan perjuangan ini," ungkap Gibbs pula.
Baca Juga:
Sepeti dilaporkan Guardian juga, kendati sejauh ini sejumlah anggota parlemen dari Demokrat yang sebelumnya ikut menentang versi awal RUU itu belakangan telah berbalik mendukung, namun partainya Obama itu masih belum mencapai jumlah 216 suara yang diperlukan untuk memastikannya. Juru bicara pemerintah yang juga salah seorang tokoh Demokrat, Nancy Pelosi, bahkan diberitakan telah kian menggencarkan lobi dalam sehari terakhir, khusus untuk rekan-rekan partainya.
Sebelumnya, terkait proses pengesahan RUU serta adanya agenda kunjungan luar negeri Obama, kalangan dari partai sang presiden juga telah mewanti-wanti dan merasa kalau waktu kunjungan tersebut bisa merusak agenda dipastikannya RUU itu. Sebagaimana ditulis International Business Times, mengutip Politico.com, salah seorang anggota kongres asal Demokrat yang tak mau disebutkan namanya, telah mengkritik keras rencana perjalanan ini.
"Untuk pertama kalinya dalam delapan bulan, Presiden akhirnya akan telibat langsung dalam pekerjaaan ini (pengesahan RUU). Dan dia (malah) berencana pergi naik pesawat (ke luar negeri)? Yang benar saja!" ungkap sang politisi. "Perjalanan ini benar-benar menjadi penghalang untuk hal-hal penting," timpal seorang legislator Demokrat lainnya pula.
WASHINGTON DC - Ribut-ribut lewat berbagai omongan, diskusi, debat, bahkan aksi di tanah air, terkait rencana kedatangan Barack Obama ke Indonesia
BERITA TERKAIT
- Keluarga Diktator Filipina Ferdinand Marcos Dilaporkan Terkait Transaksi Emas 350 Ton
- Donald Trump Sebut Industri Film di AS Sekarat
- Trump Tegaskan Iran Tak Boleh Memiliki Nuklir untuk Alasan Apa pun, Pelucutan Total!
- 2 Kapal Wisata Terbalik di China, 3 Orang Tewas & 14 Hilang
- Berulah di Medsos, Donald Trump Pamer Fotonya Berpose ala Paus Vatikan
- Sekjen PBB Tegaskan Serangan Israel Pelanggaran Terhadap Kedaulatan Suriah