Kunker Komisi I DPR Habiskan Rp 5,7 Miliar
Jumat, 15 April 2011 – 10:25 WIB
Sedangkan, tim ke Turki dan Rusia direncanakan berangkat pada 16 April mendatang. "Tim yang ke Turki mendapat anggaran Rp 879,9 juta dan yang ke Rusia menyedot Rp 1,2 miliar," ungkap Uchok. Adapun tim yang ditugaskan ke Amerika Serikat akan berangkat pada minggu pertama Mei dengan mengabiskan pajak publik sebesar Rp 1,4 miliar.
Uchok menyebut kunjungan kerja semacam ini tak lebih dari pemborosan. Manfaat yang diperoleh bagi pembahasan RUU maupun peningkatan kinerja DPR, imbuh dia, juga tidak jelas."Jauh lebih bermanfaat kalau anggaran pelesiran mereka dipergunakan untuk kepentingan program-program masyarakat miskin," ujarnya. Uchok mencontohkan anggaran Rp 5,7 miliar bisa dikonversi untuk menyelamatkan pendidikan 124 anak tidak mampu mulai SD sampai perguruan tinggi dengan pagu beasiswa sebesar Rp 46 juta per anak.
Menanggapi penting atau tidaknya kunker, Ketua Komisi I DPR RI Mahfudz Siddiq menyatakan, kunker komisi yang dipimpinnya ke sejumlah negara memiliki tugas penting. Saat ini, Komisi I DPR tengah berkonsentrasi menuntaskan RUU Industri Pertahanan dan RUU Intelijen. "Misi kami kunker untuk mempelajari dua hal itu," kata Mahfudz saat dihubungi.
Negara-negara yang dikunjungi, kata Mahfudz adalah negara yang memiliki pengalaman dan kelebihan di dua RUU tersebut. Saat ini saja, rombongan I kunker sudah bertolak menuju Spanyol untuk melakukan studi banding. "Saya sendiri tanggal 17 akan berangkat ke Turki," kata politisi PKS, itu.
JAKARTA - Hasrat berpelesiran para anggota dewan dengan menggunakan uang dari pajak rakyat benar-benar sulit disembuhkan. Dalam pekan ini, puluhan
BERITA TERKAIT
- Prioritaskan Kemajuan Petani, Sudaryono Modali KWT Magelang Belanja Benih dan Bibit
- Baru Dilantik jadi Anggota PPK, Dikdik Budianto Diminta Mundur, Masalahnya Serius!
- Yusril Mundur, Fahri Pimpin Partai Bulan Bintang
- Sudaryono Siapkan Pentas Besar untuk Sanggar Tari di Sragen
- Pilgub Jateng 2024, PDIP Mulai Bergerak
- Jumlah Kementerian di Era Prabowo Kemungkinan Bertambah