Kuota Mitan Dikurangi, Warga Resah
Minggu, 08 Januari 2012 – 05:39 WIB
Senada diungkapkan Wawan, warga lainya. Menurut dia, hal itu akan menyengsarakan rakyat kecil yang penghasilannya pas-pasan seperti dirinya. Karena, jika dicabut subsidinya pasti harga Mitan akan mahal. Bahkan bisa lebih mahal dari harga yang saat ini hanya Rp 3.000 ribuan perliternya di tingkat agen. "Kalau non subsidi pasti harganya bisa Rp 10 ribu, di Pertamina saja sudah Rp 8 ribu. Apalagi di pangkalan dan pengecer," tandasnya.
Baca Juga:
Menurut Wawan, seharusnya, pertamina dan pemerintah lebih memikirkan nasib rakyat kecil seperti mereka. Kalau mau menarik subsidi untuk Mitan juga harus dipersiapkan dengan matang semuanya. Jangan sampai masyarakat jadi korban.
Terpisah, Kepala Bidang Perdagangan Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi (Disperindagkop) Tarakan Untung Prayitno, membenarkan adanya rencana pengurangan kuota minyak tanah tersebut oleh pihak Pertamina. Dikatakan, pengurangan mitan tersebut berkisar 10 hingga 25 persen dari kuota yang ada, yakni dari 55 kilo liter per hari. Namun, jelasnya pengurangan tersebut tidak dilakukan secara langsung. melainkan dilakukan secara bertahap.
“Memang ada rencana pengurangan dan pencabutan. Namun, saat ini pihak pertamina masih menggodok dulu,” jelas Untung saat ditemui di ruang kerjanya.
TARAKAN – Sebagian warga Tarakan saat ini merasa cemas dengan adanya rencana pengurangan kuota Minyak Tanah (Mitan) bersubsidi di wilayah Tarakan
BERITA TERKAIT
- Hindari Jeratan Pinjol Ilegal, UOB Dukung Terciptanya Budaya Keuangan yang Sehat
- Gandeng Komunitas Mini 4WD, Bank DKI Dorong Transaksi Nontunai
- Thailand Industrial Business Matching Undang Pengusaha Indonesia Berekspansi
- Konsisten Jalankan Transformasi, Bank Mandiri Taspen Naik Kelas ke KBMI 2
- Gula Pasir Curah di Palembang Alami Kenaikan Pascalebaran
- Dorong Pelaku Usaha Naik Kelas, Pertamina Gelar UMK Academy 2024