Kurang Tidur Sebabkan Emosi Berlebihan?

Kurang Tidur Sebabkan Emosi Berlebihan?
Ilustrasi menahan emosi. Foto: altoastral

jpnn.com - Orang yang mengantuk akibat kurang tidur bisa menunjukkan emosi atau bertindak secara berlebihan, benarkah anggapan itu?

Mengantuk bikin mudah emosi?

Mungkin Anda pernah mendengar pernyataan bahwa kurang tidur bisa memengaruhi suasana hati. Ternyata, menurut dr. Seruni Mentari Putri dari KlikDokter, hal tersebut bukan isapan jempol belaka.

Menurutnya, mengantuk karena kurang tidur atau tidak tidur memang bisa membuat suasana hati jadi berantakan. Pada akhirnya, hal tersebut bisa membuat seseorang mengalami buncahan emosi yang berlebihan.

"Ini berhubungan dengan hormon serotonin atau hormon kesenangan. Kalau Anda tidur, hormon bahagia dalam tubuh akan meningkat. Tapi jika tidak tidur, baik selama 24, 48, atau 72 jam, hormon serotonin bisa menurun. Akhirnya, orang yang kurang atau tidak tidur menjadi lebih cranky, mudah emosi, dan pusing," ungkap dr. Seruni.

Dikatakan oleh dr. Seruni, hal tersebut bisa terjadi karena otak yang kurang istirahat. Nah, otak yang kurang isitrahat tidak bisa beregenerasi dengan sempurna, sehingga menyebabkan ketidakseimbangan hormon.

"Ibaratnya tubuh dan otak itu seperti ponsel yang baterainya perlu diisi ulang untuk mengembalikan kekuatan. Pada manusia, tidur adalah proses ‘isi ulang’ untuk regenerasi sel dan saraf di otak. Kalau kurang atau tidak tidur, proses tersebut akan kacau, sehingga menyebabkan hormon tidak seimbang dan jadi mudah uring-uringan," seperti dijelaskan oleh dr. Seruni.

Pernyataan yang sama juga dituliskan sebuah penelitian yang dipublikasikan di “Journal of Experimental Psychology”. Peneliti yang terlibat, Zlatan Krisan, PhD, mengatakan bahwa orang-orang yang kurang waktu tidur menunjukkan adanya peningkatan amarah dan tingkat stres.

Mengantuk karena kurang tidur atau tidak tidur memang bisa membuat suasana hati jadi berantakan.

Sumber klikdokter

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News