Kurban 024
Oleh: Dhimam Abror Djuraid

Hal ini juga dikaitkan dengan hewan kurban milik Presiden Jokowi yang beratnya juga satu ton lebih.
Selama ini, sapi kurban ‘’kelas berat’’ seolah-olah hanya monopoli Jokowi.
Akan tetapi kali ini Anies menunjukkan bahwa dia juga bisa memberikan kurban kelas berat, yang berarti Anies juga sama-sama kelas berat seperti Jokowi.
Tradisi politik feodalistis ala Orde Baru rupanya masih sangat hidup di Indonesia, sehingga ukuran dan berat sapi pun ada hirarkinya.
Jika sang presiden berkurban sapi dengan berat satu ton maka wakil presiden berkurban dengan sapi yang beratnya di bawah satu ton.
Para menteri berkurban sapi yang beratnya di bawah sapi wakil presiden, begitu seterusnya sampai ke level birokrasi yang paling bawah tinggal berkurban dengan seekor kambing kurus.
Mungkin Anies tidak sadar bahwa dengan berkurban sapi yang beratnya sama dengan sapi Jokowi, ia telah membongkar tradisi feodalistis itu.
Dengan simbol itu, Anies ingin menunjukkan bahwa kurban sebagai ibadah tidak mengenal hirarki dan birokrasi, siapa saja bebas memberikan kurban sebesar apa pun yang dikehendakinya.
Mungkin Anies tidak sadar bahwa dengan berkurban sapi yang beratnya sama dengan sapi Jokowi, ia telah membongkar tradisi feodalistis itu.
- Eks KSAL Ini Anggap Gibran bin Jokowi Tak Memenuhi Kriteria Jadi Wapres RI
- Roy Suryo Ungkap Ironi Laporan Jokowi, Dilayangkan Saat Hari Keterbukaan Informasi
- Gus Din Apresiasi Jokowi Membuat Laporan ke Polisi Soal Ijazah Palsu
- 5 Berita Terpopuler: Ada Uang Setoran Masuk, Banyak NIP CPNS & PPPK Terbit, Memalukan dan Tidak Elegan
- Polisi Didesak Proses Laporan Jokowi soal Kasus Ijazah Palsu
- Jokowi Lapor Polisi, Roy Suryo: Peneliti Seharusnya Diapresiasi, Bukan Dikriminalisasi