Laba Garuda

Oleh Dahlan Iskan

Laba Garuda
Dahlan Iskan.

Bisa juga alasan administrasi: fakturnya salah, bunyi kontraknya tidak jelas, atau tagihannya tidak sampai.

Piutang itu bermuara ke laba. Laba menjadi sumber pajak dan bonus. Atau menjadi dasar kenaikan gaji.

Pajak sudah dibayar. Bonus sudah dibayar. Gaji sudah dinaikkan.

Pendapatan yang sudah dibukukan itu ternyata uangnya tidak jadi masuk. Sangat mematikan.

Masih banyak jenis 'lemak' dan 'kolesterol' dalam sebuah laporan keuangan. Sumber-sumber penyakit itu kadang tidak terlihat. Manakala justru manajemenlah yang menghendaki dimasukkannya lemak-lemak itu. Dan kolesterol-kolesterol itu.

Maafkan, seperti kuliah akuntansi tingkat TK.

Mana yang lebih baik: orang keuangan yang ahli keuangan atau yang punya sikap keuangan?

Yang terbaik adalah: yang ahli keuangan sekaligus punya sikap keuangan.

Kita harus mengakui direktur keuangan Garuda itu sangat pintar. Sangat ahli keuangan: bagaimana bisa membuat Garuda terlihat laba Rp 70 miliar. Padahal rugi Rp 2,4 triliun. Sungguh pintar sekali.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News