Labuan Bajo, Bukan Sekadar Bertemu Kadal Raksasa, tapi...

Labuan Bajo, Bukan Sekadar Bertemu Kadal Raksasa, tapi...
Suasana sunset di Labuan Bajo. Foto: Nanang Prianto/Jawa Pos

Sabtu sore dua pekan lalu (28/11), tiga menteri berkunjung ke TNK. Menteri Koordinator Kemaritiman dan Sumber Daya Rizal Ramli, Menteri Pariwisata Arief Yahya, serta Menteri Perindustrian Saleh Husin.

Mereka datang untuk melihat kondisi terkini. Selanjutnya, memetakan apa saja yang dibutuhkan kabupaten paling barat di Provinsi Nusa Tenggara Timur itu supaya lebih maju. Alam yang begitu indah seharusnya bisa menjadi modal utama untuk menyejahterakan rakyat di sana.             

Masyarakat Mabar memang masih jauh dari kata sejahtera. Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan, pendapatan per kapita di wilayah itu hanya Rp 5.451.043 pada 2013. Jika dibandingkan dengan Kabupaten Banyuwangi, pendapatan per kapita Mabar hanya sepertiganya.

Dari Bandara Komodo, Labuan Bajo, tidak butuh waktu lama untuk memotret kondisi perekonomian Mabar yang masih tertinggal. Sekitar sepuluh menit meninggalkan bandara, pada siang hari, sehari sebelum kedatangan rombongan menteri, belasan anak dengan setelan putih-hijau mengangkut pasir.

Di bawah terik matahari yang menyengat, tangan-tangan kecil mereka tampak cekatan mengangkat karung yang diisi dua sekop pasir. Dari pinggir jalan di depan sekolah mereka, Madrasah Ibtidaiyah Al Khairiyah, menuju salah satu bangunan yang direnovasi.

Stefan Rafael, guru SMK Stella Maris Labuan Bajo, membenarkan bahwa kondisi pendidikan setempat masih minim. Siswa bekerja bakti membantu pembangunan sekolah seperti yang terjadi di madrasah itu adalah suatu hal yang biasa. ”Karena kami tidak mau menyerah dengan keterbatasan yang ada,” katanya.

SMK Stella Maris memiliki dua jurusan, perikanan dan pariwisata. Di sekolah, Stefan mengajarkan kepada siswanya cara mengelola bisnis wisata. Upaya penyelamatan di laut juga menjadi poin penting yang diajarkan.

”Karena wilayah kami mayoritas laut,” ucapnya. ”Disebabkan keterbatasan peralatan, kami ajarkan bagaimana menggunakan kain atau sarung menjadi pelampung,” imbuh pria berkumis itu.

TAMAN Nasional Komodo begitu indah. Destinasi wisata andalan Kabupaten Manggarai Barat itu sudah begitu kondang. Minat turis untuk berkunjung ke

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News