Labuhan Samudra Pasir Kadilangu, Sambut Bandara Baru Kulonprogo

Labuhan Samudra Pasir Kadilangu, Sambut Bandara Baru Kulonprogo
ANTUSIAS: Prosesi Labuhan Samudra di Obyek Wisata Pantai Pasir Kadilangu yang ditandai dengan kirab dan larung gunungan Lanang dan Wadon berhasil menyita perhatian ratusan pengunjung. Foto: Kemenpar for JPNN.com

"Gunungan ini semacam simbol limpahan rezeki yang diterima oleh warga Kadilangu. Setidaknya setelah membentuk Kelompok Wisata Pasir Kadilangu sejak 15 Mei 2016, Obyek wisata ini kini menjadi salah satu ladang rezeki bagi warga selain hasil pertanian," jelasnya.

Ditambahkan, gunungan dikirab oleh pasukan bregodo dengan pakaian adat Jawa bersenjatakan tombak dan diiringi tetabuhan. Gunungan yang berat itu dipikul sekitar enam orang. Prosesi ini mampu menyedot perhatian pengunjung. Mereka ikut mengiring gunungan hingga ke tepi laut.

Sebelum dilarung, sesepuh desa memanjatkan doa. Setelah itu gunungan yang ada bebek, angsa, dan ayamnya, dilarung ke tengah laut dan diperebutkan pengunjung. Setelah itu dua gunungan juga ikut dilarung dan diperebutkan para pengunjung.

Tak pelak para pengunjung mendapat oleh-oleh seperti kacang panjang, terong, pare, belimbing, buah naga, jeruk, salak dan jenis buah-buahan lainnya.

Ketua Kelompok Wisata Pantai Pasir Kadilangu, Suparyono menambahkan, pihaknya terus melakukan inovasi dengan menambah berbagai jenis wahana sebagai daya dukung pariwisata untuk menarik wisatawan. Tidak hanya membuat replika Menara Eiffel dari bambu, Lorong Doraemon, Ayunan Kepompong hingga Jembatan Cinta maupun Jembatan Tempo Dulu, tetapi juga spot foto berbentuk Kerang Mutiara yang unik dan menarik untuk selfie.

"Wisatawan yang ingin menyusuri Sungai Bogowonto di seputar muara juga disediakan perahu wisata dengan tarif terjangkau. Ada dua pilihan rute, rute pendek dan rute panjang sampai sekitar Jembatan Congot. Hari-hari biasa pengunjung sekitar? 400 orang, tapi saat libur bisa mencapai 3.000 orang," imbuhnya.

Pantai Pasir Kadilangu, Desa Jangkaran, Kecamatan Temon, Kulonprogo yang juga menjadi sentra budidaya udang Vannamae ini kini terus bersolek. Pantai Mangrove ini mulai banyak dikenal wisatawan setahun terakhir.

Mangrove yang menghijau di sepanjang pantai ini awalnya dipakai untuk menahan abrasi ganasnya ombak Laut Selatan. Warga, aktivis lingkungan, sejumlah kampus dan pemerintah bersama-sama melakukan penanaman mangrove ini.

Inilah salah satu kehebatan dan antusiasme masyarakat Jogja yang membuat tersenyum Menpar Arief Yahya. Hospatiality Wong Jogja menyambut optimisme

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News