Lagi, DBD Telan 2 Korban Jiwa

Lagi, DBD Telan 2 Korban Jiwa
Lagi, DBD Telan 2 Korban Jiwa
TARAKAN – Ruang perawatan anak non bedah Melati pada Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tarakan, bulan terkhir ini terus dipenuhi pasien. Kebanyakan di antaranya menderita penyakit diare dan Demam Berdarah Dengue (DBD).

Menurut ingormasi dari kepala ruang Melati, Kartinah AMd, pada dua bulan terakhir 2011 (November dan Desember), tercatat ada 5 pasien anak yang meninggal dunia. Dua di antaranya penderita DBD. Sedangkan lainnya, penderita miningitis tibi (infeksi otak yang disebebkan virus TBC) satu anak, Kelainan Jantung Bawaan (KJB) satu anak dan satu anak lagi menderita aspirasi pnemonia.

Kartinah mengatakan, salah satu kemungkinan meningkatnya dua penyakit pada anak ini (diare dan DBD), karena pengaruh musim buah dan kondisi cuaca yang tidak menentu. Dijelaskannya, anak-anak yang mengkonsumsi buah secara berlebihan sangat berpotensi terkena diare. Ini disebabkan sistem pencernaan anak masih sangat rentan dengan makanan tertentu. “Sedang penderita DBD juga akan mengalami peningkatan apabila curah hujan yang cukup tinggi,” ungkap Kartinah kepada Radar Tarakan, kemarin.

 

Karena banyaknya pasien anak yang menjalani perawatan di ruang tersebut, sehingga kapasitas ruangan Melati yang hanya menyediakan 42 bed (tempat tidur) tidak bisa menampung semuanya. Akibatnya, sebagian pasien anak terpaksa dirawat di ruang rawat inap lainnya.

“Di Ruang Plamboyan saja ada dua pasien anak yang terpaksa dirawat di sana.  Tak hanya disitu di ruang lain juga ada, padahal sebelummnya justru pasien Plamboyan yang dirawat disini,” ungkapnya.

TARAKAN – Ruang perawatan anak non bedah Melati pada Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tarakan, bulan terkhir ini terus dipenuhi pasien. Kebanyakan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News