Lagi, DBD Telan 2 Korban Jiwa

Lagi, DBD Telan 2 Korban Jiwa
Lagi, DBD Telan 2 Korban Jiwa

Dari 5 orang pasien anak yang meninggal dunia, imbuh Kartinah, dua diantaranya penderita DBD yang kondisinya memang sudah cukup parah. Dikatakan, kondisi keduanya memang sudah ada tanda-tanda penurunan kesadaran. Bahkan keduanya sempat dilarikan ke ruang ICU (Intensive Care Unit) untuk mendapatlan perawatan lebih mendalam. Namun pada akhirnya tetap tidak bisa tertolong. “Meninggalnya bukan disini (Ruang Melati) tapi di ICU. Sempat kita bawa ke sana karena kondisinya memang sudah cukup parah,” jelasnya lagi.

 

Ditambahkan, jenis penyakit lainnya yang diderita pasien anak dan mengalami peningkatan diakhir tahun ini adalah pnemonia (infeksi pada paru-paru), yang kebanyakan penderitanya adalah bayi usia dibawah 2 bulan. Meski penyakit ini terbilang mengalami peninggkatan, jumlahnya tidak lebih banyak dibandingkan dengan penderita Diare dan DBD.

 

“Anak-anak usia dibawah 1 tahun memang rentan dengan penyakit ini (pneumonia). Gejala awalnya hanya ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Akut) dan batuk filek, akan tetapi antibody anak-anak belum sempurna, sehingga kumannya sampai merambat ke paru-paru,” pungkasnya. (*/yan/ngh)

TARAKAN – Ruang perawatan anak non bedah Melati pada Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tarakan, bulan terkhir ini terus dipenuhi pasien. Kebanyakan


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News