Lagi, Department Store Australia Diduga Rasis Terhadap Warga Aborijin

Lagi, Department Store Australia Diduga Rasis Terhadap Warga Aborijin
Lagi, Department Store Australia Diduga Rasis Terhadap Warga Aborijin

"Ia tampak tercengang jadi saya bertanya mengapa ia memanggil petugas keamanan untuk anak saya.”

"Ia mengatakan kepada saya bahwa minggu lalu sebuah dompet sempat dicuri dari area layanan, mengharapkan saya untuk mengerti.”

"Saya kemudian menjelaskan kepadanya bahwa ini bukan pertama kalinya ia (sang anak) didatangi petugas keamanan dan untuk alasan inilah saya tak mengizinkannya berbelanja di Myer atau David Jones sendirian.”

"Saya mengatakan bahwa ia bertindak rasis karena satu-satunya hal yang ia perhatikan, dalam pikirannya, adalah seorang pria muda Aborijin, muncul di tempat yang salah."

Staf bingung dan malu

Garlett mengatakan bahwa si penjaga toko, yang memanggil petugas keamanan, tidak menyaksikan kejahatan apapun yang dilakukan, tetapi 10 staf telah berkumpul di ruang ganti dalam 30 detik.

"Ini adalah panggilan keamanan skala penuh dan bagi saya itu adalah reaksi berlebihan," katanya.

Ia mengatakan, staf itu tampak bingung dan malu ketika mereka melihat penjaga toko yang asli menemani mereka ke konter untuk membayar lebih dari $ 200 (atau setara Rp 2 juta) untuk baju dan aksesoris.

Lagi, Department Store Australia Diduga Rasis Terhadap Warga Aborijin Photo: Shem Garlett mengatakan, Jaylen adalah korban tindakan rasis. (Facebook: Shem Garlett)

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News