Lahan Marginal di Bondowoso Produktif Berkat Embung dan Irigasi Tersier

Lahan Marginal di Bondowoso Produktif Berkat Embung dan Irigasi Tersier
Foto: Kementan

Padahal, DAM Pluncong diandalkan untuk mengairi Desa Cangkring seluas 200 hektare dan Desa Walidono seluas 200 hektare.

"Selama satu tahun (2017) petani tidak bisa bertanam karena memang tidak ada airnya," ungkap Bagus.

Namun, sekarang dengan adanya embung, permasalahan pengairan di Desa Cangkring bisa terselesaikan.

Embung di Desa Cangkring yang dikelola HIPPA Unggul bahkan memiliki kapasitas tampung 500 meter kubik memiliki solar cell .

"Memang sebelumnya sudah ada, untuk memompa air bersih. Sayang sekali sering terbuang dan hanya bisa mengalir kalau siang hari," ujar Bagus.

Sebelumnya, luas pertanaman hanya sekitar 25 hektare. Namun, kini sudah seluas 45 hektare lahan yang bisa ditanam.

Dahulu, hanya 15 hektare lahan yang tertanami. Namun, kini sudah 35 hektare yang tertanam dan terlayani aliran air.

Embung lainnya di Desa Cangkring yang dikelola Kelompok Tani Cangkring Jaya 5 berada di lintasan sungai.

Lahan marginal harus bisa dimanfaatkan sepenuhnya oleh masyarakat untuk pertanian. Salah satunya di Bondowoso, Jawa Timur. Embung dan saluran irigasi tersier sangat diharapkan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News