Lahirkan Bayi Perempuan Meski Otak sudah Mati Dua Hari

Lahirkan Bayi Perempuan Meski Otak sudah Mati Dua Hari
Jayne Soliman Foto; Telegraph.co.uk
Aya Jayne benar-benar bayi istimewa. Dalam balutan duka dan keharuan, makhluk cantik itu lahir dari rahim Jayne Soliman yang sudah dinyatakan mati otak, pekan lalu. Sempat lemah dan menjalani perawatan intensif, kondisi Aya yang namanya berarti keajaiban itu dilaporkan terus membaik tanpa gangguan kesehatan serius.

Tidak pernah terlintas di benak Mahmoud Soliman, akan dikarunia putri dan kehilangan istri pada waktu bersamaan. Perasaannya campur aduk, saat harus menerima kenyataan tersebut. Perasaan sedih sekaligus bahagia menyesaki dada pria Mesir tersebut. ”Jayne sangat ingin menjadi ibu. Dan saya yakin, dia akan menjadi ibu yang hebat,” katanya dalam wawancara dengan Daily Mail di kediaman mereka di Bracknell, Berkshire.

   

Dua hari sebelum melahirkan Aya secara caesar, Jayne dinyatakan mati otak. Tidak ada lagi harapan hidup untuk perempuan 41 tahun yang bernama gadis Jayne Campbell itu. Padahal, saat itu, dia sedang mengandung. Usia bayi di dalam rahimnya berkisar 26 pekan. Tim dokter John Radcliffe Hospital di Oxford yang menangani kasus tersebut melihat masih ada kesempatan bagi Jayne untuk melahirkan sang putri.

     

Karena itu, tanpa menunggu lebih lama, dokter menyuntikkan sejumlah besar steroid ke tubuh Jayne. Tujuan utamanya adalah membantu perkembangan paru-paru si bayi sehingga dia bisa tetap bernafas meski kondisi sang ibu tidak stabil. Asupan steroid itu terus diberikan selama 48 jam. Setelah waktunya dirasa tepat, dokter lantas membedah perut Jayne untuk membantu kelahiran Aya.

     

Aya Jayne benar-benar bayi istimewa. Dalam balutan duka dan keharuan, makhluk cantik itu lahir dari rahim Jayne Soliman yang sudah dinyatakan mati

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News