Lahirkan Bayi Perempuan Meski Otak sudah Mati Dua Hari

Lahirkan Bayi Perempuan Meski Otak sudah Mati Dua Hari
Jayne Soliman Foto; Telegraph.co.uk
Segera setelah proses persalinan usai, Mahmoud memperlihatkan Aya kepada Jayne. Dalam momen penuh haru itu, tangan sang ibu dan anak pertamanya tersebut saling bersentuhan. Aya yang beratnya hanya 1,3 kilogram itu juga sempat dibaringkan sebentar di bahu Jayne. Karena kondisi sang ibu dan bayi mungil itu masih belum memungkinkan, maka Mahmoud kembali menggendong putrinya.

     

Sejenak mengecap kebahagiaan keluarga kecilnya, bapak baru itu lantas mengembalikan Aya ke ruang perawatan intensif. Selanjutnya, dia kembali ke kamar Jayne untuk menikmati kebersamaan terakhir mereka. Pria 29 tahun yang mengaku jatuh cinta pada sang istri pada pandangan pertama itu seolah enggan berpisah.

     

”Biasanya, saya yang selalu mengatakan kepada Jayney (panggilan sayang Mahmoud untuk Jayne), ’Jika saya mati, lakukanlah ini.’ Dia biasanya menjawab, ’Jangan mati dan meninggalkan saya sendiri.’ Tapi, justru dia yang meninggalkan saya duluan,” kisah Mahmoud sedih. Akhir pekan lalu, Jayne yang juara British Free Skating 1989 itu dimakamkan di Reading, Berkshire, dihadiri sekitar 300 teman dan kerabat.

     

Mempunyai anak perempuan, kata Mahmoud, adalah impian Jayne sejak mereka menikah Mei 2007 lalu. Sempat mengalami keguguran di awal pernikahan, Jayne benar-benar antusias ketika dinyatakan hamil lagi. Dia berusaha keras menjaga agar kehamilannya yang kedua ini baik-baik saja sampai saat melahirkan tiba. ”Saya masih ingat USG pertama putri kami. Kami sangat senang dan berpelukan sambil menangis bahagia,” paparnya.

   

Aya Jayne benar-benar bayi istimewa. Dalam balutan duka dan keharuan, makhluk cantik itu lahir dari rahim Jayne Soliman yang sudah dinyatakan mati

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News