Lahirnya Seorang Diktator

Oleh Dhimam Abror Djuraid

Lahirnya Seorang Diktator
Kanselir Jerman Adolf Hitler. Foto: Jupiterimages/Britannica

jpnn.com - Seorang diktator bisa lahir dari situasi yang unik. Bisa saja seorang pemimpin dianggap baik hati, lembut, merakyat, tidak menunjukkan tanda-tanda apa pun bahwa dia bisa menjadi diktator yang kejam.

Namun, karena sebuah kejadian sejarah yang tidak sengaja, seseorang bisa menjadi diktator yang kejam.

Ahli sejarah dan antropolgi Amerika Serikat Prof. Jared Diamond merekam kisah-kisah munculnya krisis di beberapa negara yang kemudian melahirkan seorang pemimpin diktator yang membawa akibat buruk bagi negara dan juga dunia.

Diamond merangkai pengalaman dan penelitiannya itu ke dalam buku Upheaval: Turning Points for Nations in Crisis terbitan 2019 yang kini sudah diterjemahkan ke bahasa Indonesia. Buku ini merupakan rangkaian perjalanan dan pengalaman pribadi Prof. Diamond ke 7 negara yang kebetulan mengalami krisis dengan berbagai bentuk dan dimensinya.

Negara yang dibahas Diamond ialah Indonesia bersama enam negara lain yaitu, Amerika Serikat, Jerman, Jepang, Chile, Finlandia, dan Australia. Negara-negara itu mengalami krisis dengan dimensi yang berbeda-beda, tetapi kemudian bangkit dengan caranya masing-masing.

Diamond hanya memilih 7 negara itu berdasarkan pengalaman subjektifnya. Ia pernah lama tinggal di 7 negara itu, atau mempunyai kerabat dan sahabat dekat yang tinggal di negara itu.

Diamond memahami budaya dan karakteristik masyarakat lokal dan terlihat jatuh cinta terhadap beberapa di antara negara itu.

Ulasan Diamond tentang Indonesia tak lepas dari pengalaman subjektifnya sebagai peneliti. Diamond datang ke Indonesia pertama kali pada 1979.

Menipisnya budaya toleransi dan kompromi politik bisa melahirkan penguasa otoriter, bahkan seorang diktator. Indonesia pun menghadapi kemungkinan yang sama.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News