Laksamana Yudo Temui Keluarga Penerbang Korban Jatuhnya Pesawat TNI AU
Prabowo menyampaikan rasa duka yang mendalam atas peristiwa yang menyebabkan empat orang prajurit TNI AU gugur.
Prabowo mengatakan bahwa dalam kecelakaan dua pesawat tempur Super Tucano tersebut merupakan risiko yang sering dihadapi TNI.
"Itu adalah risiko. Memang pertahanan itu penuh dengan risiko. Latihan itu harus realistis, meskipun mengandung bahaya baik di darat, laut, udara, gunung, hutan, rawa. Itulah risiko prajurit kita," tuturnya.
Dua pesawat tempur taktis EMB-314 Super Tucano TNI AU jatuh di Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur pada Kamis (16/11) siang kurang lebih pukul 12.00 WIB.
Dua pesawat itu bernomor registrasi TT-3111 dan TT-3103 yang tengah melakukan sesi latihan rutin.
Pesawat tersebut take off pada pukul 10.51 WIB dan hilang kontak pada 11.18 WIB.
Dua pesawat mengalami hilang kontak setelah melakukan manuver formasi dan menembus awan. Dugaan awal, pesawat TNI AU jatuh akibat cuaca buruk.
Dalam peristiwa itu, ada empat korban meninggal dunia, yakni Marsekal Pertama TNI (Anumerta) Subhan, Marsekal Pertama TNI (Anumerta) Widiono Hadiwijaya, Kolonel Penerbang (Anumerta) Sandhra Gunawan, dan Letkol Penerbang (Anumerta) Yuda A. Seta.(Antara/JPNN.com)
Panglima TNI Laksamana Yudo Margono menemui keluarga penerbang korban jatuhnya dua pesawat tempur TNI AU EMB-314 Super Tucano di Malang.
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam
- Panglima TNI: Modernisasi Kopassus Dilakukan secara Bertahap
- Bagi Jenderal Maruli, Pengubahan KKB ke OPM Berdampak Seperti Ini
- Ubah Sebutan KKB Menjadi OPM, Panglima TNI Banjir Dukungan
- Aburizal Bakrie Dukung TNI-Polri Menindak Tegas OPM
- Panglima TNI Bersama Sejumlah Tokoh Tinjau Arus Balik Lebaran 2024, Lihat
- Bamsoet Dukung Panglima TNI Menindak Tegas OPM