Lansia Dihimbau Tidak Berhaji Tahun Ini
Selasa, 18 Juni 2013 – 10:16 WIB
Pemotongan kuota ini juga berdampak pada jumlah tenaga medis. Pemerintah Indonesia sampai saat ini belum mendapatkan kepastian berapa jumlah atau kuota tenaga medis yang bakal mendampingi jamaah, khususnya yang beresiko tinggi (resti). Dugaan kuat pemotongan kuota ini juga bakal menyasar kuota tenaga medis yang ditugaskan oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes), baik itu perawat maupun dokter.
Di kalangan masyarat sendiri, juga mulai muncul desakan supaya Kemenag tidak terlalu ngotot dalam melobi dispensasi pemotongan kuota 20 persen. Praktisi pendidikan sekaligus dosen Universitas Islam Negeri (UIN) Jakarta Muhammad Zuhdi mengatakan, pemerintah harus mempertimbangkan keselamatan dan kenyamaan jamaah. “Pemotongan kuota 20 persen oleh Arab Saudi itu tentu atas pertimbangan kondisi di lapangan,” kata jamaah haji periode 2016 itu.
Zuhdi menuturkan, tentu ada dampak psikologis di jamaah haji yang gagal berangkat tahun ini karena pemotongan kuota. “Tetapi jika dipaksakan berhaji, siapa yang menjamin keselamatan selama beribadah haji,” pungkasnya. Dia menuturkan Indonesia sebagai tamu tentu tidak bisa berbuat apa-apa seandainya terjadi over kapasitas di Masjidilharam nantinya.(wan)
JAKARTA - Kementerian Agama (Kemenag) mengeluarkan kebijakan mengejutkan. Mereka menghimbau jamaah haji lanjut usia (lansia) tidak berhaji tahun
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- 7 Kapal Perang dan 2 Helikopter Bakal Bersiaga Penuh di Bali
- Ratusan Pejabat Daerah ini Dimutasi
- 7 Orang Meninggal Dunia Akibat Tanah Longsor
- Sahroni Apresiasi Kecepatan Polisi Mengungkap Kasus Mayat Wanita dalam Koper
- Menteri Kesehatan Pastikan Vaksin Covid-19 Buatan Indonesia Lebih Aman
- Apresiasi Festival Semarapura, Menparekraf Ajak Turis Jadi Rojali