LaNyalla Minta Pemerintah Perhatikan Pemenuhan Kebutuhan Listrik Kalbar

jpnn.com, JAKARTA - Ketua DPD RI AA LaNyalla Mahmud Mattalitti mengaku tersentak mendengar pernyataan Gubernur Kalimantan Barat (Kalbar) Sutarmadji yang menyatakan 20 persen listrik di daerahnya dipasok dari Malaysia, serta masih ada 332 desa gelap gulita.
"Pernyataan Gubernur Kalbar itu membuat kami miris. Saya menyesalkan mengapa hal tersebut luput dari pengetahuan pemerintah pusat dan baru sekarang disampaikan," kata LaNyalla dalam keterangan resminya, Kamis (25/2).
LaNyalla menyatakan bahwa listrik merupakan kebutuhan mendasar dan sangat vital bagi kehidupan masyarakat.
"Setiap aktivitas pasti memerlukan listrik. Selain itu menerangi juga untuk energi rumah tangga dan aktivitas produksi lainnya," kata alumnus Universitas Brawijaya Malang, itu.
Senator Dapil Jawa Timur itu menilai wilayah yang belum teraliri listrik sama dengan daerah tertinggal.
Menurut dia, otomatis hal tersebut membutuhkan perhatian serius pemerintah. "Saya meminta agar kebutuhan dasar ini segera diselesaikan oleh pemerintah," ucap LaNyalla.
Mantan ketua umum Kadin Jatim itu melanjutkan ada banyak solusi alternatif yang bisa digunakan untuk memenuhi kebutuhan pasokan listrik.
Ia percaya Kalbar memiliki sumber daya alam melimpah yang bisa dimanfaatkan untuk dikonversi menjadi energi listrik. Tinggal political will pemerintah untuk merealisasikannya.
LaNyalla meminta pemerintah segera memenuhi kebutuhan listrik di Kalbar. Banyak solusi yang bisa digunakan untuk memenuhi kebutuhan listrik.
- Polisi Tangkap 3 Pelaku Penyiraman Air Keras Terhadap Kabid RSJ Kalbar
- KPK Akan Periksa La Nyalla Terkait Kasus Dana Hibah Jawa Timur Setelah Penggeledahan
- Eks Staf Ahli Pertanyakan Proses Laporan Dugaan Suap Pimpinan DPD RI ke KPK
- Estpos Hadir di Pontianak, UMKM Kalbar Siap Masuk Era Digital
- KPK Geledah Rumah La Nyalla Terkait Kasus Dana Hibah Jatim
- Anggota DPRD Tersangka Korupsi Pengadaan Tanah Bank Kalbar Segera Disidang