Lapas Makin Panas

Lapas Makin Panas
Anton Medan. Foto: Indopos/dok.JPNN

Anda pernah melihat lembaga pemasyarakat belum? Bayangkan saja, di dalam pengab, berpanas-panasan selama bertahun-tahun. Sudah pasti mereka gampang emosi. Kita saja kalau di dalam mobil terasa panas, mudah emosi kita. Mereka bertahun-tahun loh.

Dan mereka marah ketika ada razia narkoba?

Kita jangan hanya melihat akibatnya saja deh. Harus dilihat akar masalahnya. Di saat mereka tidur berdesak-desakan, panas karena tidak ada kipas angin, tidak ada jendela, bahkan mungkin tidurnya sambil jongkok, dibangunkan oleh razia. Mereka marah.

Kondisi lapas seperti itu merata di seluruh Indonesia?

Ya, seluruh Indonesia. Ambil contoh di Sumut deh. Lapas Lubukpakam, Gunung Sitoli, Pancur Batu, Tanjung Gusta, semua sama, over kapasitas, semua rawan kerusuhan.

Mereka marah karena mayoritas warga binaan kasus narkoba dan tak mau dirazia?

Itu juga, mengapa mereka tidak diberi remisi? Mengapa Peraturan Pemerintah Nomor 99 Tahun 2012 (tentang perubahan kedua PP Nomor 32 Tahun 1999 tentang syarat dan tata cara pelaksanaan hak warga binaan pemasyarakatan) dipertahankan?.

PP yang diterbitkan di era Menkumham Denny Indrayana itu membuat jumlah warga binaan kasus narkoba terus menumpuk. PP tersebut melarang pemberian remisi bagi warga binaan pemgedar narkoba. Mereka  gampang marah karena tidak mendapatkan hak remisi.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News