Lawan Stunting, Garut Gunakan Bubuk Daun Kelor HaloPuan

Lawan Stunting, Garut Gunakan Bubuk Daun Kelor HaloPuan
Pemkab Garut mencegah stunting dengan bubuk daun kelor yang merupakan gagasan HaloPuan. Foto dokumentasi HaloPuan

Hasil sementara menunjukkan 12.593 balita mengalami kondisi stunting atau sebanyak 19,3 persen. Di Kecamatan Wanaraja, ada 262 balita stunting dari 907 balita yang telah ditimbang atau 28,9 persen.

“Di Jawa Barat, Garut salah satu yang tertinggi (angka stunting),” kata Sekretaris Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPKBPPPA) Garut, Rahmat Wibawa yang juga hadir dalam kegiatan Gerakan Melawan Stunting.

Oleh karena itu, Rahmat menyatakan kegiatan yang digagas lembaga Ketua DPR RI Puan Maharani ini sangat penting karena pengentasan stunting bukan hanya tanggung jawab pemerintah.

Apresiasi juga disampaikan Camat Wanaraja, Mia Herlina. Apa yang dilakukan HaloPuan ini luar biasa karena telah menjangkau 25 titik di Jawa Barat (lima titik di antaranya di Kabupaten Garut–red).

Koordinator HaloPuan, Poppy Astari menjelaskan Gerakan Melawan Stunting lahir dari kekhawatiran Puan Maharani kepada generasi penerus bangsa.

"Jika tidak segera ditangani, stunting akan mempengaruhi perkembangan kognisi anak-anak kita, padahal merekalah yang akan menjadi sumber daya manusia saat Indonesia memasuki usia emas 100 tahun pada 2045," terang Poppy.

Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Garut yang juga anggota DPRD Kabupaten Garut, Yudha Puja Turnawan, menjelaskan sudah lima desa yang disambangi HaloPuan bersama DPC PDI Perjuangan, yakni Sukajaya dan Sanding di Kecamatan Malangbong, Sukamentri di Garut Kota, Sukalarang di Sukawening, dan Wanaraja. 

“Terima kasih, HaloPuan! Jangan kapok!” seloroh Yudha.

Pemkab Garut mencegah stunting dengan bubuk daun kelor yang merupakan gagasan HaloPuan.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News