Layanan Google Pelacak Nomor Pribadi Kena Sandungan

Layanan Google Pelacak Nomor Pribadi Kena Sandungan
Laman google.co.id menampilkan doodle Bagong Kussudiardja. Foto: Google

jpnn.com - Di China, Google telah mengembangkan sistem purwarupa yang menawarkan layanan baru yakni pencari nomor telepon pribadi.

Kendati tampak vulgar, namun layanan disebut Dragonfly pada platform Android ini tetap harus mengikuti aturan dari pemerintah setempat.

Sayang, layanan yang sudah mengudara sejak 2017 silam itu malah belum diakui oleh Google. Tidak ada pernyataan resmi dari perusahaan multinasional Amerika Serikat itu.

Memang sebelumnya, dikatakan bahwa sistem hanya diuji coba namun tidak akan diluncurkan di China.

Menariknya, ternyata aplikasi Dragonfly mendapat penolakan dari internal Google. Sekitar 1.400 karyawan mereka telah menandatangani surat petisi berisi tuntutan akan keterbukaan proyek ini.

“Kongres memiliki tanggung jawab untuk memastikan perusahaan-perusahaan Amerika, tidak melanggengkan pelanggaran hak asasi manusia di luar negeri,” terang perwakilan Kongres.

Dragonfly telah menimbulkan cukup banyak kontroversi di dalam Google, apalagi ada dugaan setelah pertemuan CEO Google Sundar Pichai dengan pejabat China. Salah satunya Jack Poulson selaku ilmuwan peneliti senior Google mengundurkan diri, karena tidak setuju akan keputusan hadirnya pelacak nomor telepon pribadi tersebut, lapor The Intercept yang dilansir 9to5google. (mg8/jpnn)


Di China, Google telah mengembangkan sistem purwarupa yang menawarkan layanan baru yakni pencari nomor telepon pribadi.


Redaktur & Reporter : Rasyid Ridha

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News