Lebanon Mencekam, Warga Biasa hingga Tokoh Agama Serukan Revolusi

Lebanon Mencekam, Warga Biasa hingga Tokoh Agama Serukan Revolusi
Warga Lebanon yang berunjuk rasa bentrok dengan polisi dalam aksi protes di lapangan Pahlawan, pusat kota Beirut, Lebanon. Foto: ANTARA/REUTERS/Mohamed Azakir

Tentara yang membawa senapan mesin ditempatkan di samping Martyrs 'Square.

"Orang-orang harus tidur di jalanan dan berdemonstrasi menentang pemerintah sampai pemerintah jatuh," kata pengacara Maya Habli, saat dia mengamati pelabuhan yang hancur karena ledakan.

Ledakan itu menewaskan 158 orang dan melukai lebih dari 6.000 orang, menghancurkan beberapa bagian kota dan memperparah krisis politik dan ekonomi selama berbulan-bulan. Sebanyak 21 orang masih dilaporkan hilang.

Perdana menteri dan kepresidenan mengatakan 2.750 ton amonium nitrat yang sangat eksplosif, yang digunakan untuk membuat pupuk dan bom, telah disimpan selama enam tahun tanpa tindakan pengamanan di gudang pelabuhan.

Pemerintah mengatakan akan meminta pertanggungjawaban pihak-pihak terkait. (ant/dil/jpnn)

Para pengunjuk rasa telah meminta pemerintah untuk mengundurkan diri atas apa yang mereka sebut sebagai kelalaian yang menyebabkan ledakan


Redaktur & Reporter : Adil

Sumber Antara

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News