Lebih Bahaya Dampak Persaingan 2 Kubu ini Daripada Taliban Bagi Indonesia

jpnn.com, JAKARTA - Dampak persaingan antara Amerika Serikat dengan Tiongkok dinilai jauh lebih berbahaya bagi Indonesia, daripada dampak berkuasanya Taliban di Afghanistan.
Karena itu, Ketua Umum Partai Gelora Anis Matta menilai Indonesia perlu melakukan sejumlah langkah antisipasi.
“Jauh lebih penting bagi Indonesia mengantisipasi residu dari persaingan Amerika Serikat melawan Tiongkok,” ujar Anis.
Dia menyatakan pandangannya dalam seminar bertajuk 'Dampak Berkuasanya Kembali Taliban Bagi Keamanan Indonesia' yang disiarkan secara langsung di kanal YouTube Unity in Diversity, Jumat (10/9).
Apalagi, tutur Anis, letak geografis Indonesia berdekatan dengan titik konflik antara Amerika Serikat dengan Tiongkok, yaitu di Laut Tiongkok Selatan.
Dia juga berpandangan kekuatan militer Indonesia sudah terlalu lama tidak memiliki pengalaman perang berskala besar.
Berbeda dengan negara Vietnam yang pernah terlibat dalam peperangan berskala besar dengan Amerika Serikat.
“Di luar dari tidak punya pengalaman perang yang (berskala) besar, kita juga tidak punya operasi intelijen global yang memadai untuk menyediakan informasi yang kita perlukan dalam membuat analisis keamanan yang akurat,” ucapnya.
Anis meniai lebih berbahaya dampak persaingan dua kubu ini daripada Taliban bagi Indonesia, begini penjelasannya.
- Realisasi Investasi Jakarta Triwulan I-2025 Capai Rp 69,8 Triliun, Tertinggi di Indonesia
- Ibas Tegaskan Indonesia dan Malaysia Tak Hanya Tetangga, Tetapi..
- Amnesty International: Praktik Otoriter dan Pelanggaran HAM Menguat di Indonesia
- Menteri Karding Siapkan Strategi soal Lonjakan Pekerja Migran Ilegal ke Myanmar-Kamboja
- Rayakan 70th KAA, Usman Hamid And The Blackstones Bawakan Album Baru Kritik Sosial
- Merespons Kebijakan Dagang Trump, Syahganda Nainggolan: Sikap Independen Indonesia Sudah Tepat