Legasi Jokowi

Oleh: Dhimam Abror Djuraid

Legasi Jokowi
Presiden Jokowi. Foto: Ricardo/JPNN

Zakaria memaparkan secara perinci bagaimana hal tersebut bisa terjadi. Begitu pula kunci keberhasilan beberapa negara lain seperti Jerman, Hong Kong, Singapura, dan Taiwan dalam menekan penyebaran virus ini.

Kuncinya adalah kepemimpinan nasional yang efektif dan mampu meyakinkan publik untuk bersama-sama mengatasi tantangan.

Dunia tidak akan sama lagi setelah pandemi selesai. Apa pun Anda menyebutnya, new normal atau normal, dunia tidak akan pernah sama lagi. Menghadapi serangan kejutan itu dunia gelagapan dan kemudian menarik diri menjadi tertutup dan mementingkan diri sendiri.

Negara-negara di dunia merasa perlu untuk mengamankan diri sendiri dengan mengumpulkan stok vaksin sebanyak mungkin, sehingga mengabaikan kepentingan negara lain yang lebih membutuhkan. Dunia menjadi unilateral, mementingkan diri sendiri.

Dunia justru harus menyadari bahwa yang dibutuhkan adalah kerja sama internasional dengan saling menjaga satu sama lain. Multilateralisme dengan semangat kerja sama yang jujur akan menjadi kunci dunia internasional dalam menghadapi guncangan besar apa pun di masa depan.

Indonesia juga mendapatkan pelajaran besar dari krisis pandemi itu. Kepemimpinan Jokowi, dengan semua plus minusnya, berhasil membawa Indonesia melewati krisis itu dengan selamat.

Jokowi sudah berhasil menjadi nakhoda yang baik menghadapi badai besar yang bisa menenggelamkan bahtera bangsa.

Kini bahtera Indonesia sudah mulai menyongsong laut yang lebih tenang. Jokowi akan segera melepaskan kepemimpinan sebagai nakhoda bahtera bangsa pada 2024. Jokowi sudah cukup meninggalkan legasi dengan menyerahkan bahtera kepada nakhoda berikut dalam kondisi utuh.

Apakah Jokowi membutuhkan tiga periode untuk menguatkan legasinya, atau menyerahkan bahtera kepada nakhoda berikutnya?

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News