Legitnya Bubur Madura di Pasar Atom

Legitnya Bubur Madura di Pasar Atom
Penjual bubur Madura tak pernah sepi. FOTO : Jawa Pos

jpnn.com, SURABAYA - Ingin menikmati kuliner lezat, Pasar Atom dan Pasar Atom Mall salah satu jujukannya. Sebab, panganan enak di sana seolah tidak ada habisnya. Di pusat perbelanjaan Surabaya Utara itu, terdapat berbagai sajian kuliner yang legendaris. Salah satunya adalah bubur madura. Setidaknya ada 10 rupa-rupa dalam bubur madura.

Khodijah, salah seorang pedagang, mengatakan, bubur madura memang terdiri atas beragam isian. Di antaranya, lupis, klanting, jongkong, lanun, dan ketan putih. Ada juga bubur sumsum, bubur mutiara, bubur talam, biji salak, dan ketan hitam. Tidak ketinggalan, santan dan gula merah. 

Setiap hari Khodijah menjual rata-rata 100 bungkus. Saat sepi, terjual 80 bungkus. Saat ramai, ada 200 bungkus bubur madura yang mampu dijual. Dengan membanderol Rp 10 ribu per bungkus, Khodijah mampu mengantongi pemasukan sekitar Rp 1 juta. 

Buburnya fresh. Dibantu tujuh rekannya, perempuan generasi ketiga yang menjual bubur itu memasak mulai pukul 06.00. Selanjutnya, pada pukul 09.00 bubur sudah siap dan pukul 10.00 dibawa ke pasar.

Pembelinya berasal dari beragam kalangan. Ada yang etnis Tionghoa, Jawa, Madura, dan Arab. Dia juga menerima banyak pesanan. Terutama untuk acara resepsi pernikahan, arisan, maupun pertemuan-pertemuan. "Orang Arab lebih menyukai bubur manggul," katanya. Bubur manggul terbuat dari tepung beras yang dimasak dengan bumbu jangkep (lengkap). "Rasanya pedas, dikasih bubuk kedelai," imbuh perempuan yang berjualan sejak 1992 itu.

Feni Chandra, salah seorang pembeli, mengatakan, bubur madura memiliki rasa yang manis. Ketika sedang ada acara kantor atau gathering, bubur madura tidak pernah absen. (puj/c7/ano) 

Di antaranya, lupis, klanting, jongkong, lanun, dan ketan putih. Ada juga bubur sumsum, bubur mutiara, bubur talam, biji salak, dan ketan hitam


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News