Leo Kristi Tutup Usia dan Sederet Albumnya

Leo Kristi Tutup Usia dan Sederet Albumnya
Foto: Mung Leokristi

jpnn.com, SURABAYA - Industri musik tanah air, kembali berduka. Leo Kristi musisi kawakan asal Surabaya, Jawa Timur meninggal dunia.

Pria dengan nama asli Imam Sukarwo itu, menghembuskan nafas terakhir di Rumah Sakit Immanuel Bandung, Jawa Barat, Minggu (21/5)dini hari.

Leo Kristi, sempat mendirikan grup musik beraliran rock progresif, Lemon Tree’s bersama Gombloh dan Franky Sahilatua. Sederet album telah mereka rilis terhitung sejak tahun 1978, dengan Nadia & Atmospheer menjadi album perdananya.

Musikalitas Leo juga tertuang dalam sebuah grup bernama Konser Rakyat Leo Kristi (KRLK), bersama Naniel Yakin, Mung Sriwiyana, serta kakak beradik Lita Jonathans dan Jilly Jonathans.

Meski sempat terjadi fenomena bongkar pasang, semangat grup ini tidak menurun. Penyanyi yang kerap tampil dengan busana hitam itu, meninggalkan sederet album.

Di antaranya, Nyanyian Fajar (1975), Nyanyian Malam (1976), Nyanyian Tanah Merdeka (1977), Nyanyian Cinta (1978), Nyanyian Tambur Jalan (1980), Lintasan Hijau Hitam (1984), Biru Emas Bintang Tani (1985) yang gagal beredar, Deretan Rel Rel Salam Dari Desa (1985, aransemen baru).

Ada pula (Diapenta) Anak Merdeka (1991), Catur Paramita (1993) dan Tembang Lestari (1995, direkam pada CD terbatas), Warm, Fresh and Healthy (17 Desember 2010), dan terakhir album Hitam Putih Orche (2015) Sebelum dimakamkan, jenazah almarhum Leo Kristi dibawa ke rumah duka di Jalan Bongas II E7 No, 17 Jatiwaringin Asri, Pondok Gede, Jakarta Timur. (nug/jpg/jpnn)

Industri musik tanah air, kembali berduka. Leo Kristi musisi kawakan asal Surabaya, Jawa Timur meninggal dunia.


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News