Lereng Merapi Seperti Kota Mati

Lereng Merapi Seperti Kota Mati
Sejumlah korban akibat awan panas Merapi dievakuasi dan di identivikasi di RS Dr Sardjito Jogjakarta. Korban selamat mengalamai luka bakar hebat. Sementara yang tewas kebanyakan dalam keadaan terpanggang. Foto: Boy Slamet/ Jawa Pos
Sepinya kawasan di Lereng Merapi tersebut juga diperparah dengan banyaknya pohon tumbang. Tidak hanya di pekarangan rumah warga, namun pohon tumbang juga  roboh menutupi jalur utama evakuasi di Desa Kepurun dan Bawukan.

Saat mobil akan melintas, terpaksa beberapa relawan turun untuk menyingkirkan pohon tumbang tersebut. Sekitar 10 menit akhirnya jalan yang menjadi jalur utama evakuasi dapat dilalui  mobil. Beberapa warga masih terlihat mengendarai motor sambil berboncengan dengan anggota keluarga menuju ke tempat yang lebih aman.

Tim dari DInas Perhubungan harus bekerja keras untuk mengamankan kawasan bahaya. Yang masuk di abtara Kabupaten Sleman dan Klaten. Namun terlihat beberapa warga yang nekat untuk kembali ke rumah. Berbagai alas an disampaikan kepada petugas ada yang ingin memberi makan ternak, ada yang ingin menjemput keluarga. Sehingga petugas harus menjelaskan bahwa kawasan yang akan dituju masih berbahaya. Karena debu panas masih banyak terdapat di pemukiman warga. Sehingga beberapa desa yang ada di radius 10-15 kilometer dari Puncak Merapi seperti kota mati kemarin.

Kawasan tersebut ditinggalkan penghuni untuk mengungsi ke tempat aman yang ada di Pendopo, Gor Gelarsena dan Kecamatan Karangnongko. "Kami semalam melihat mereka berbondong-bondong untuk turun. Awalnya mereka hanya bertahan di halaman warga, namun dinihari kemarin banyak yang sudah meninggalkan emperan rumah warga,"ungkap Kepal Dinas Perhubungan Djaka Sawaldi yang ikut memimpin jalannya evakuasi.(oh)

KLATEN -- Warga yang tinggal di radius 10 kilometer dari Puncak Merapi kemarin bergerak turun untuk mencari tempat yang lebih aman. Hingga siang


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News