Lereng Merapi Seperti Kota Mati

Lereng Merapi Seperti Kota Mati
Sejumlah korban akibat awan panas Merapi dievakuasi dan di identivikasi di RS Dr Sardjito Jogjakarta. Korban selamat mengalamai luka bakar hebat. Sementara yang tewas kebanyakan dalam keadaan terpanggang. Foto: Boy Slamet/ Jawa Pos
KLATEN -- Warga yang tinggal di radius 10 kilometer dari Puncak Merapi kemarin bergerak turun untuk mencari tempat yang lebih aman. Hingga siang iring-iringan truk yang membawa ribuan pengungsi masih memadati jalan menuju Klaten Kota dari jalan yang menghubungkan desa di Kecamatan Kemalang.

Bersama tim evakuasi dari Dinas Perhubungan, BKD, dan Tim SAR Klaten Radar Solo (Grup JPNN) menyusuri jalan di beberapa desa mulai dari Ngemplak, Talun, Bawukan, Balerante, Kepurun. Sepanjang jalur utama desa tersebut  sangat sepi. Tidak ada warung dan toko yang buka hingga siang kemairn.

Karena mayoritas warga di desa tersebut sudah pergi mengungsi ke tempat yang lebih aman sejak Jumat dini hari. Beberapa Pasar Tradisional yang biasa ramai dengan aktifitas jual beli, kemarin tidak ada kegiatan. Kios dan lapak di Butuh yang merupakan perbatasan Klaten dengnan Kabupaten Sleman juga tidak ditemukan kegiatan pedagang.

Saat menyusuri jalan menuju Desa Bawukan kondisi permukaan jalan ditutupi debu dengan ketebalan sekitar 5 centimeter. Sehingga saat mobil melintas, pandangan langsung sangat terbatas hanya sekitar 10 meter. Kondisi lebih parah terjadi pada Jum?at malam dini hari, saat letusan Gunung Merapi.

KLATEN -- Warga yang tinggal di radius 10 kilometer dari Puncak Merapi kemarin bergerak turun untuk mencari tempat yang lebih aman. Hingga siang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News