Lewat Ajang WJFA Summit, Perbankan Jabar Punya Perhatian Serius soal Isu Ketahanan Pangan

Lewat Ajang WJFA Summit, Perbankan Jabar Punya Perhatian Serius soal Isu Ketahanan Pangan
Gubernur Jabar Ridwan Kamil (kiri), Kepala Bank Indonesia Jawa Barat Herawanto (tengah) memberikan penghargaan kepada Perwakilan Kelompok Ternak Cijoho di sela-sela West Java Food & Agriculture Summit (WJFAS) 2020 di Hotel Savoy Homann, Jalan Asia Afrika, Kota Bandung, Kamis (10/12). Foto: Jabar Ekspres

Sarwono memandang, acara WJAF Summit 2020 menciptakan optimistis dan komitmen yang kuat akan pentingnya ketahanan pangan di masa depan.

Namun dia mengingatkan agar kewaspadaan atas hal ini tetap harus kuat, karena krisis yang dihasilkan Covid-19 belum dikenali sepenuhnya.

Sementara itu, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil memastikan akan menggenjot program petani milenial guna mendongkrak ekonomi pangan Jawa Barat di masa depan.

Menurutnya anak muda saat ini tidak senang kembali dan mencari penghidupan di desa.

“Krisis petani, 75 persen petani itu usianya di atas 45 tahun. Anak-anak tidak bangga jadi petani, kebanyakan hijrah ke kota mencari bidang yang sebenarnya ada di depan mata,” kata Ridwan Kamil.

Pria yang akrab disapa Kang Emil itu mengakui, kesejahteraan petani masih jauh dari harapan.

Menurutnya, di lapangan yang ia temui, ada petani yang mengelola lahan dua hektar milik sendiri namun pendapatan per bulan hanya Rp 3 juta.

”Ternyata jual padi dan gabahnya Rp7 ribu ke tengkulak, dijual di kota Rp 12 ribu. Yang menikmati Rp 5 ribunya orang-orang di tengah-tengah yang tdiak berkeringat. Jadi sistem perdagangan harus diperbaiki,” tuturnya.

Ajang West Java Food & Agriculture Summit yang diinisiasi Pemprov Jabar bersama Bank Indonesia sangat luar biasa karena memberikan perhatian khusus pada persoalan ketahanan pangan.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News