Lewat SOIFO 2018, Pemerintahan Jokowi Membuka Mata Dunia
“Kami meminimalkan tumpang tindih batas dan klaim atas lahan hutan, mengelola konflik tenurial antara masyarakat dan perusahaan pada khususnya, dan melakukan agenda kehutanan sosial,” ungkap Menteri Siti.
Pemerintah kini memiliki komitmen yang kuat untuk partisipasi dan pemberdayaan masyarakat melalui percepatan program perhutanan sosial. Sebelum tahun 2015, masyarakat hanya dapat mengelola 7 persen dari kawasan hutan, tetapi dengan agenda Presiden Jokowi tentang Reforma Agraria dan Perhutanan Sosial, rakyat yang dapat mengelola hutan meningkat secara signifikan menjadi 33 persen.
“Arahan Bapak Presiden jelas, saatnya hutan untuk rakyat dan lingkungan lestari. Kita terus bekerja melakukan perubahan tata kelola hutan dengan keberpihakan pada rakyat,” tegas Menteri Siti.
Intisari SOIFO 2018 yang memuat data dan informasi, telah diposting Menteri Siti di akun website pribadinya www.sitinurbaya.com. SOIFO 2018 juga dapat diakses publik secara lengkap setelah proses alih bahasa selesai dikerjakan.(jpnn)
Pemerintah Indonesia melakukan perubahan mendasar secara besar-besaran di sektor kehutanan dalam kurun waktu tiga tahun antara 2015-2018.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Tentang Afni Zulkifli, Perempuan Tangguh Maju Pilkada Siak 2024
- Menteri Siti: Perdagangan Karbon Diatur Demi Menjaga Kedaulatan Negara
- Tim FH Universitas Trisakti Ikuti Kompetisi Peradilan LH Tingkat Dunia, Begini Harapan Menteri Siti
- KLHK Gelar Panggung Kolaborasi Rimbawan, Begini Pesan Menteri Siti
- Daftar Caleg DPR Terpilih dari Dapil III Jabar: Putra Menteri LHK Kalahkan Anak SYL
- Pengamat Ini Nilai Anggap Bioetanol Bukan Solusi Memperbaiki Kualitas Udara