LHK Hadir untuk Sentani, Kawal Perbaikan Tata Ruang

LHK Hadir untuk Sentani, Kawal Perbaikan Tata Ruang
Hasil pengamatan citra satelit dan survei lapangan di Sentani. Foto: Ditjen PDASHL

"Namun karena tidak menimbulkan korban, maka miskin perhatian publik. Di Daerah Tangkapan Air (DTA) titik banjir seluas 15.000 ha tidak semuanya hutan, ada 2.400 ha berupa permukiman dan pertanian lahan kering. Namun posisinya di daerah bawah dan relatif datar, sehingga tidak memengaruhi longsor dan banjir," paparnya.

Di seluruh wilayah Cycloop dijumpai lahan terbuka seluas 3.000 ha, sebagian di antaranya savana dengan tanah pasir yang tipis, sehingga mustahil menyebabkan longsor.

Lokasi bencana adalah dataran banjir Citra satelit SPOT 6 pada 15 Maret 2019 menunjukkan hutan masih bagus. Titik banjir di belahan selatan menimbulkan banyak korban di Sentani

Hasil pengamatan citra satelit dan survei lapangan menunjukkan kesalahan fatal terjadi karena pemanfaatan ruang di dekat lereng tersebut.

Perumahan Doyo Barat dan Rumah Sakit Yowari dibangun persis di daerah tekuk lereng (break of slope) dan dikelilingi perbukitan sangat terjal dengan kemiringan di atas 40%.

"Di berbagai sisi lereng dijumpai titik-titik longsor dan membentuk bendung-bendung alam yang labil. Jebolnya bendung alam akan menghantam perumahan dan Rumah Sakit tersebut dengan dahsyat dan menimbulkan korban cukup besar. Bongkahan batu besar dan batang pohon beserta akarnya yang berserakan di lokasi tersebut setelah banjir bandang semakin menguat- kan sinyalemen kekurang- jelian pemilihan ruang," jelasnya.

Itu semua adalah hasil telaah Kementerian LHK, sebagai stakeholder utama tata kelola bentang alam.

Kami juga berusaha untuk mencari solusi yang diinisiasi berdasarkan fakta dan kejujuran. Hal itu dilakukan agar tata kelola yang diformulasikan terarah dan tepatguna.

Karakter mudah longsor dan menimbulkan banjir bandang juga dijumpai di belahan utara Cycloop.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News