Lho, Kok Sepertinya NasDem Demen Bajak Kader Parpol Lain?
Seletingan itu berkaitan dengan Jaksa Agung M. Prasetyo yang diketahui pernah lama menjadi pengurus DPP Partai NasDem. Terlepas benar atau tidak selintingan tersebut, kata Ari, penyalahgunaan kekuasaan tidak bisa dibenarkan dengan alasan apapun.
“Jadi NasDem harus perbaiki pola dan proses kaderisasinya supaya ke depan tidak ada tudingan negatif bahwa NasDem jadi muara kader yang terancam masalah hukum. Sebab (selintingan) ini gambaran di masyarakat,” ujarnya.
Lebih jauh, Ari mengatakan, pembajakan kader parpol lain adalah cara instan yang justru bisa membahayakan NasDem sendiri.
“Selain ideologi (kader bajakan) tidak kuat, dia rentan lompat lagi ke partai lain bila kepentingannya tak terakomodir di NasDem. Jadi ada simalakama di sisi lain,” ujarnya.
Selain itu, lanjut Ari, pembajakan kader partai lain akan memicu ketegangan dengan parpol lain. “Pasti ada singgungan partai lain yang kadernya dibajak. Bahkan bisa menjadi friksi antarpartai di masa selanjutnya,” ujarnya.(gwn/jpc/jpnn)
Membajak kader partai lain yang sudah jadi memang lebih mudah ketimbang melakukan kaderisasi internal yang butuh proses dan waktu.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Paloh Sungkan Bahas Kursi Menteri, Drajad PAN: Beliau Paham Fatsun Politik
- Pernyataan Paloh yang Sungkan Minta Jatah Menteri Dianggap Basa-basi Politik
- KPK Menyita Kantor DPC NasDem di Sumut, Diduga Dibeli Pakai Uang Korupsi
- Di Hadapan Hakim Konstitusi, Gerindra Sebut KPU Menggelembungkan Suara NasDem di Jabar
- Anies Gelar Acara Pembubaran Tim Pemenangan, Ada Ketum Pendukung yang Tak Hadir, Siapa?
- PKB dan NasDem Gabung Koalisi Prabowo-Gibran, Anies Berkomentar Begini, Simak